PASUNDAN EKSPRES - Netanyahu mendapatkan dukungan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah. Bagi Israel, kematian pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah menjadi momen yang membangkitkan semangat bangsa.
Hal tersebut juga meningkatkan dukungan bagi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Setelah kematian Nasrallah dalam serangan udara di Beirut, Netanyahu menyebut kejadian tersebut sebagai "titik balik" dalam perang.
Netanyahu Mendapatkan Dukungan atas Kematian Pemimpin Hizbullah
“Setelah satu tahun serangan bertubi-tubi, harapan mereka sirna. Israel sedang maju, kami menang," katanya, dalam siaran televisi yang dikutip dari Reuters, Rabu (2/10).
Pada hari Selasa, militer Israel mengumumkan bahwa setelah berminggu-minggu melakukan serangan udara intensif, pasukan komando Israel telah menyeberang ke Lebanon untuk melakukan serangan terarah di daerah dekat perbatasan.
BACA JUGA: Netflix Mendominasi Pasar Hiburan Korea Selatan, Pelaku Industri Frustasi
BACA JUGA: Israel Memulai Invasi Darat ke Lebanon, Serangan Meluncur di Perbatasan
Beberapa jam kemudian, mereka mengonfirmasi bahwa pasukan khusus telah beroperasi di Lebanon selama beberapa bulan ini.
Sebuah survei yang dirilis Israel Democracy Institute pada hari Selasa menunjukkan bahwa 80% warga Israel, termasuk 90% warga Yahudi, mendukung keputusan untuk melancarkan serangan terhadap Hizbullah, meskipun perang di Gaza masih berlangsung.
Netanyahu, yang sebelumnya banyak disalahkan atas kegagalan keamanan yang memicu serangan 7 Oktober, kini mulai memulihkan posisinya. Didukung oleh keberhasilan operasi terhadap Nasrallah dan pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh beberapa minggu sebelumnya,
"Netanyahu selalu mengklaim dirinya sebagai 'Tuan Keamanan', dan akhirnya, setelah peristiwa 7 Oktober, ia berhasil mendapatkan kembali gelar itu melalui operasi-operasi di wilayah utara," kata Aviv Bushinsky, komentator politik dan mantan ajudan Netanyahu.
(ipa)