Internasional

Korea Utara Meledakkan Jalan dan Rel di Perbatasan, Balas Dendam Korsel?

Korea Utara Meledakkan Jalan dan Rel di Perbatasan, Balas Dendam Korsel?
Korea Utara Meledakkan Jalan dan Rel di Perbatasan, Balas Dendam Korsel? (Image From: Reuters/By Hyunsu Yim and Hyonhee Shin)

PASUNDAN EKSPRES - Korea Utara meledakkan jalan dan rel di perbatasan. Ketegangan di Semenanjung Korea kembali memanas setelah Korea Utara melakukan tindakan dengan meledakkan sebagian jalan dan rel antar-Korea di wilayah perbatasannya yang sangat dijaga ketat. 

Kejadian tersebut memicu respons dari militer Korea Selatan yang segera melepaskan tembakan peringatan di perbatasan.

Korea Utara Meledakkan Jalan dan Rel di Perbatasan

Insiden ini terjadi hanya beberapa hari setelah Pyongyang mengumumkan rencananya untuk memutus semua jalur penghubung antara Korea Utara dan Selatan, termasuk jalan raya dan rel kereta.

Korea Utara juga mengatakan bahwa mereka akan memperkuat keamanan di wilayah perbatasan mereka sebagai langkah untuk memperkuat sistem “dua negara” secara permanen, yang secara tidak langsung menghapus impian lama mereka tentang penyatuan kembali Korea.

BACA JUGA: AS Perintahkan Israel untuk Perbaiki Situasi Kemanusiaan Gaza dalam 30 Hari

BACA JUGA: Serangan Israel ke Kompleks Rumah Sakit Gaza, Orang-orang Terbakar hingga Meninggal

Kementerian Unifikasi Seoul, yang bertanggung jawab atas hubungan lintas perbatasan, mengutuk keras tindakan Korea Utara tersebut.

Juru bicara kementerian, Koo Byoungsam, menyebut insiden yang terjadi sebagai pelanggaran nyata terhadap perjanjian-perjanjian antar-Korea sebelumnya dan menekankan bahwa tindakan tersebut "sangat tidak normal."

“Sangat disayangkan bahwa Korea Utara berulang kali melakukan tindakan mundur seperti ini,” kata juru bicara kementerian Koo Byoungsam, dikutip Instagram @panncafe, Kamis (17/10). 

Ketegangan antara kedua Korea semakin meningkat setelah pekan lalu Korea Utara menuduh Seoul mengirimkan drone yang menyebarkan selebaran anti-rezim ke wilayah Pyongyang.

Kim Yojong, saudara perempuan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, memperingatkan bahwa Seoul akan "membayar harga yang mahal" atas tindakan tersebut.

Pemerintah Korea Selatan sejauh ini menolak memberikan komentar terkait apakah tuduhan penerbangan drone dilakukan oleh militer atau warga sipil Korea Selatan.

Kedua Korea ini juga berseteru perihal balon sampah yang diluncurkan oleh Korea Utara sejak Mei. Pyongyang mengklaim bahwa peluncuran tersebut merupakan reaksi terhadap balon yang dikirim oleh aktivis anti-rezim dari Korea Selatan.

(ipa)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua