Internasional

Kronologi Kejadian Jendela Pewasawat Alaska Copot Saat di Udara

Jendela pesawat Alaska Airlines copot saat melakukan penerbangan. Kejadian yang mencekam ini melarang Federal (FAA) Boeing Max 9 terbang. (Dok Istimewa)

PASUNDAN EKSPRES - Jendela pesawat Alaska Airlines copot saat melakukan penerbangan. Kejadian yang mencekam ini melarang Federal (FAA) Boeing Max 9 terbang. 

Kejadian tersebut bermula ketika pesawat Alaska Airlines lepas landas pada 5,07 petang waktu setempat. Kemudian, pesawat tersebut mendarat secara darurat pada pukul 5.26 petang. 

Pilot menghubungi pengatur lalu lintas udara di Bandara Portland untuk memberitahu bahwa pesawatnya menghadapi situasi darurat, kehilangan tekanan, dan perlu kembali ke bandara.

Seorang penumpang membagikan sebuah foto yang menunjukkan adanya lubang di sisi badan pesawat di dekat kursi penumpang. 

Rekaman video yang beredar juga menunjukkan penumpang menggunakan masker oksigen. 

Ketika pesawat berhasil mendarat, penumpang memberikan tepuk tangan sebagai ungkapan rasa lega.

Evan Smith, salah satu penumpang, menggambarkan momen ketika jendela pesawat secara tiba-tiba terlepas dari badan pesawat.

“Terdengar suara ledakan kencang di sisi kiri belakang. Lalu ada suara mendesing, dan seluruh masker oksigen langsung menggantung keluar, dan para penumpang segera mengenakannya,” tutur Evan Smith.

Menurut keterangan Evan Smith, seorang anak laki-laki dan ibunya duduk di baris yang sama dengan jendela yang terlepas tersebut. Smith melaporkan bahwa kaus yang dikenakan oleh anak tersebut terhisap keluar pesawat.

“Ada anak di baris itu, kausnya tersedot keluar pesawat. Ibunya harus memeganginya agar dia tidak ikut tersedot keluar pesawat,” katanya seperti dikutip dari BBC.

Penumpang lainnya, Diego Murilllo menyebut lubang itu “selebar kulkas”.

Komite Keselamatan Transportasi Nasional dan Administrasi Penerbangan Federal telah mengumumkan bahwa mereka akan melakukan penyelidikan terhadap insiden tersebut.

Pesawat tersebut baru saja mendapatkan sertifikasinya dua bulan yang lalu. Sejak mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 11 November, pesawat tersebut telah melakukan 145 penerbangan. Penerbangan dari Portland merupakan penerbangan ketiga pada hari itu.

Boeing, sebagai produsen pesawat, menyatakan kesiapannya untuk memberikan dukungan dalam penyelidikan terkait insiden tersebut.

Boeing 737 MAX merupakan versi terbaru dari seri Boeing 737, yang merupakan pesawat bermesin ganda dengan lorong tunggal. 

Pesawat ini sering digunakan dalam penerbangan domestik di Amerika Serikat dan mulai beroperasi pada bulan Mei 2017.

Sebelumnya, terjadi dua kecelakaan yang melibatkan pesawat Boeing 737 MAX 8 pada tahun 2018 dan 2019, yang mengakibatkan kematian 346 orang dan menyebabkan penangguhan seluruh operasi pesawat Boeing 737 MAX 8 dan MAX 9 di seluruh dunia selama hampir dua tahun. 

Setelah itu, pesawat-pesawat tersebut kembali beroperasi setelah Boeing melakukan perubahan pada sistem kendali penerbangan otomatis yang diduga terlibat dalam kecelakaan-kecelakaan tersebut. 

Berita Terkait