PASUNDAN EKSPRES- Pernah nggak sih kita mikir, "Kenapa pemimpin kita malah bikin kerugian terus?" Lalu terbesit di pikiran, gimana kalau ilmuwan aja yang jadi pemimpin negara?
Sebenarnya, ada nih yang namanya sistem teknokrasi. Sistem ini muncul ketika para ahli ditunjuk sebagai pemimpin oleh lembaga legislatif.
Tujuannya sih supaya keputusan yang diambil lebih berbasis sains dan bukti nyata.
Contohnya, sistem teknokrasi ini pernah terbukti efektif di Italia. Saat negara itu mengalami krisis ekonomi, mereka menunjuk seorang profesor ahli ekonomi jadi perdana menteri.
Hasilnya, kebijakan yang diterapkan mampu membawa Italia bangkit, bahkan dalam waktu 10 tahun. Ketika krisis kembali muncul, sistem yang sama pun terbukti berhasil lagi.
Tapi, tentu ada sisi lain dari teknokrasi ini. Karena pemimpin yang dipilih adalah orang-orang pintar, ini bisa memunculkan kelompok elit.
Untuk jadi orang pintar itu butuh biaya dan tentu saja, bisa ada kepentingan elit yang nggak selalu sesuai dengan kebutuhan rakyat.
Tapi, bukan berarti nggak ada jalan tengah. Ada juga contoh pemimpin yang mendengarkan pendapat para ahli, seperti yang dilakukan oleh seorang pemimpin wanita dalam menangani pandemi.
Strategi yang dia pilih, yang berdasarkan ilmu pengetahuan, justru dianggap sebagai salah satu yang terbaik.
Jadi, mungkin keputusan berdasarkan sains dan bukti bisa menjadi kunci, bahkan dalam memilih pemimpin negara. Apa menurut kamu, keputusan seperti ini bisa membantu negara kita nggak?