Internasional

Bantuan Dijatuhkan dari Pesawat di Gaza, Ratusan Warga Sambut dengan Senang

Bantuan Dijatuhkan dari Pesawat di Gaza, Ratusan Warga Sambut dengan Senang
Bantuan Dijatuhkan dari Pesawat di Gaza, Ratusan Warga Sambut dengan Senang (Image From: Gulf Today)

PASUNDAN EKSPRES - Bantuan dijatuhkan dari pesawat di Gaza, ratusan warga sambut dengan senang. Beberapa pesawat mengirimkan beberapa bantuan berkotak-kotak ke kota Rafah dan Khan Younis pada hari Selasa, (27/2/2024), hingga ratusan warga Palestina berkumpul untuk berusaha mendapatkan bantuan yang dijatuhkan dari udara di atas Jalur Gaza. 

Bantuan Dijatuhkan dari Pesawat di Gaza

Dikutip New York Times, Rabu (28/2/2024), militer Yordania mengungkapkan bahwa pesawat-pesawat dari Uni Emirat Arab, Mesir, dan Prancis telah bergabung dengan operasi penerjunan udara bantuan dijatuhkan dari pesawat di Gaza pada hari Selasa.

Ini merupakan kali pertama Mesir melakukan penerjunan bantuan dijatuhkan dari pesawat di Gaza sejak dimulainya perang, dan juga merupakan kali pertama bagi Uni Emirat Arab.

Pesawat-pesawat dari Yordania dan Prancis juga telah menerjunkan bantuan pada hari Senin. Mereka melepaskan makanan siap saji dan pasokan lainnya di beberapa lokasi di Gaza.

BACA JUGA:Tarif Tol Jakarta-Cikampek dan MBZ Akan Naik, Ini Daftar Terbarunya

BACA JUGA:Mantan Suami Artis Ternama Ini Tembak Temannya di Jakarta Timur

Pada hari Senin, beberapa bantuan dijatuhkan dari pesawat di Gaza yang dikirimkan dengan menggunakan parasut di atas laut. Namun, pada hari Selasa, beberapa bantuan dijatuhkan tanpa menggunakan parasut, yang mengakibatkan pesawat harus terbang pada ketinggian yang lebih rendah.

PBB melaporkan bahwa pada hari Selasa, sebanyak 138 truk bantuan telah memasuki Jalur Gaza.

Biasanya, kelompok-kelompok bantuan menganggap penerjunan pasokan melalui udara sebagai pilihan terakhir. Hal tersebut disebabkan oleh ketidakefisienan dan biaya yang relatif tinggi dibandingkan dengan pengiriman melalui jalur darat.

Selain itu, ada bahaya dalam mengoperasikan pesawat di udara di atas zona konflik, dan ada risiko yang timbul jika pasokan jatuh ke tanah tanpa zona penurunan yang aman. Hal ini berpotensi membahayakan orang-orang yang berada di sekitarnya.

Lembaga-lembaga bantuan mengaku jika mereka menghadapi proses pemeriksaan yang rumit, yang pada akhirnya hanya memungkinkan sedikit bantuan dijatuhkan dari pesawat ke Gaza, meskipun kebutuhan di sana sangat besar. Israel menjelaskan bahwa pemeriksaan tersebut dilakukan atas alasan keamanan.

BACA JUGA:Kemendikbud Ungkap Status Anak Vincent Rompies dan Teman Gengnya Masih Siswa Binus School Serpong

BACA JUGA:Seorang Santri Pondok Pesantren di Kediri Tewas Dianiaya, Polisi Tetapkan 4 Tersangka

Meskipun ada keterbatasan dalam pengiriman bantuan dijatuhkan dari pesawat di Gaza melalui udara, Prancis meningkatkan kerja sama mereka dengan Yordania karena adanya "situasi kemanusiaan di Gaza sangat mendesak," seperti yang diungkapkan dalam pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri Prancis.

Badan-badan PBB dan berbagai lembaga bantuan mengatakan bahwa kekerasan terus berlanjut, penolakan militer Israel untuk memfasilitasi pengiriman bantuan, dan kekacauan yang terjadi di Gaza semakin menghambat upaya pengiriman bantuan ke wilayah tersebut.

Pekan lalu, Program Pangan Dunia (WFP) mengumumkan bahwa mereka telah menunda pengiriman bantuan pangan ke wilayah Gaza utara yang terisolasi. Menurut laporan dari badan anak-anak PBB, sekitar seperenam anak di wilayah tersebut menderita kondisi gizi buruk akut.

Laporan PBB Desember lalu mengemukakan bahwa seperempat populasi Gaza, yang secara keseluruhan berjumlah 2,3 juta jiwa, kelaparan.

 

(ipa)

Berita Terkait