Internasional

Kasus Demam Berdarah Melonjak di Amerika Serikat, Lebih Parah dari Tahun Lalu

Kasus Demam Berdarah Melonjak di Amerika Serikat, Lebih Parah dari Tahun Lalu
Kasus Demam Berdarah Melonjak di Amerika Serikat, Lebih Parah dari Tahun Lalu (Image From: The Washington Post)

PASUNDAN EKSPRES - Kasus demam berdarah melonjak di Amerika Serikat. Pada hari Kamis, (28/3/2024) kepala Organisasi Kesehatan Pan Amerika mengungkapkan bahwa kasus demam berdarah di Amerika mengalami peningkatan tiga kali lipat selama tiga bulan pertama tahun ini dibandingkan dengan jumlah kasus yang dilaporkan pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Kasus Demam Berdarah Melonjak di Amerika Serikat

Negara-negara yang paling terdampak oleh demam berdarah, yang dianggap sebagai wabah terburuk yang pernah terjadi di Amerika dalam hal penyakit virus yang ditularkan oleh nyamuk yang mematikan, adalah Brasil, Argentina, dan Paraguay. Hal ini diungkapkan oleh pejabat Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO).

"Mungkin ini akan menjadi musim demam berdarah terburuk yang pernah kita alami," ujar direktur PAHO, Dr. Jarbas Barbosa da Silva, dikutip Reuters, Jumat (29/3/2024). 

PAHO, sebuah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa, telah mengkonfirmasi bahwa jumlah kasus demam berdarah di Amerika mencapai lebih dari 3,5 juta, dengan lebih dari 1.000 kematian, hingga bulan Maret tahun ini.

Barbosa da Silva mengatakan bahwa seluruh wilayah mengalami sekitar 4,5 juta kasus yang dilaporkan sepanjang tahun 2023, yang menjadikan Amerika memiliki jumlah kasus tertinggi yang pernah tercatat dalam satu tahun ini.

BACA JUGA: Nahkoda Kapal Kargo sempat Meminta Bantuan sebelum Menabrak Jembatan Baltimore

BACA JUGA: Sosok Rumy Al-Qahtani Miss Universe Pertama Arab Saudi, Netizen : "Mau Heran Tapi Udah Akhir Zaman "

Menurut data yang diperoleh dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, sekitar 4 miliar orang, atau sekitar separuh dari populasi dunia, tinggal di daerah yang memiliki risiko tertular demam berdarah.

Barbosa da Silva menekankan pentingnya lonjakan kasus dalam mendorong pejabat kesehatan masyarakat di seluruh wilayah untuk meningkatkan upaya mereka dalam mengatasi wabah.

Ia mengungkapkan perlunya melipatgandakan upaya dengan mengintensifkan pengendalian vektor dan meningkatkan pelatihan personel untuk mendeteksi gejala yang paling parah yang ditunjukkan oleh pasien.

Gejala demam berdarah meliputi demam, sakit kepala, muntah, ruam kulit, serta nyeri otot dan sendi. Dalam beberapa kasus, penyakit ini dapat memunculkan bentuk demam berdarah yang lebih parah, yang ditandai dengan pendarahan yang dapat berujung pada kematian.

(ipa)

Berita Terkait