Internasional

Update Gempa Jepang Korban Tewas, Nuklir , WNI

Gempa bumi yang melanda jepang barat dengan kekuatan 7,6 magnitudo terjadi pada pukul 16.00, Senin Waktu Setempat. (Dok istimewa)

PASUNDAN EKSPRES - Gempa bumi yang melanda jepang barat dengan kekuatan 7,6 magnitudo terjadi pada pukul 16.00, Senin Waktu Setempat. 

Sampai saat ini, Pemerintah Jepang masih terus memperbaharui status keamanan pada wilayah yang terdampak bencana alam tersebut. 

Berikut Updatenya yang telah kami rangkum pada Selasa (2/1/2024). 

Korban Tewas 

Mengutip dari AFP, dalam updatenya yang terbaru pada selasa pagi, korban tewas akibat gempa jepang telah meningkat menjadi enam orang. 

Awalnya kantor berita Kyodo melaporkan ada empat orang tewas akibat gempa jepang barat, setelah itu ditemukan dua jenazah baru di Kota Nanao dan Kota Shika. 

Selain itu. media milik pemerintah pun melaporkan beberapa orang mengalami luka ringan ketika mereka hendak akan melarikan diri, ada juga yang terluka setelah tertimpa benda yang jatuh dari rak. 

"Kereta cepat di daerah tersebut dihentikan, meskipun beberapa bagian layanan kembali normal pada malam hari. Beberapa bagian jalan raya juga ditutup dan pipa air pecah," menurut NHK.

Nuklir Jepang 

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah Jepang, Hayashi, memberitahu para wartawan bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di daerah yang terkena dampak gempa tidak melaporkan adanya insiden atau kelainan. 

Lembaga pengatur nuklir juga menyatakan bahwa tidak ada peningkatan tingkat radiasi yang terdeteksi di pos pemantauan di wilayah tersebut.

WNI 

Selain itu, Kementrian Luar Negri (Kemlu) masih terus memantau warga negara Indonesia (WNI). Lembaga tersebut juga telah mencatat ada sebanyak 1.315 WNI yang menetap di Prefektur Ishikawa, Jepang, Pusat Gempa. 

"Kemlu saat ini sedang berkoordinasi dengan KBRI Tokyo dan KJRI Osaka untuk mengetahui dampak gempa dan tsunami. KBRI dan KJRI tengah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan simpul masyarakat Indonesia," tulis Kemlu dalam siaran pers yang dikutip dari CNBC Indonesia. 

Selain itu gempa juga dirasakan oleh sejumlah wilayah prefektur Niigata, Toyama, Fukui, Nagano, Gifu, Tokyo, Yamagata, Fukushima, Ibaraki, Tochigi, Gunma, Lalu Saitama, Shizuoka, Aichi, Mie, Shiga, Kyoto, Osaka, Hyogo, Nara, Tottori, Iwate, Miyagi dan Akita. 

"KBRI Tokyo dan KJRI Osaka telah mengeluarkan imbauan agar masyarakat WNI tetap waspada atas gempa susulan dan tsunami dan selalu memantau informasi dan arahan otoritas setempat. Peringatan tsunami di sepanjang pesisir barat Jepang masih belum dicabut hingga malam hari ini waktu Jepang," jelasnya.

"KBRI Tokyo dan KJRI Osaka telah mengaktifkan nomor hotline untuk situasi darurat. Yakni KBRI Tokyo:+818035068612 dan KJRI Osaka: +818031131003," tambahnya lagi.

Gempa Susulan Hingga Potensi Tsunami 

Badan Meterologi Jepang mengatakan dalam konferensi pers yang disiarkan secara nasional, bahwa akan ada banyak gempa yang terjadi di wilayah tersebut dalam seminggu kedepan. Hingga dua atau tiga hari ke depan. 

"Lebih dari selusin gempa kuat telah terdeteksi di wilayah tersebut, dengan risiko memicu tanah longsor dan rumah-rumah runtuh," menurut badan tersebut.

Selain itu, Badan Meterologi Jepang juga mengatakan akan ada potensi tsunami biasa khususnya di wilayah pesisir Barat Honshu hingga Hokaido. 

"Peringatan ini berarti warga yang tinggal di wilayah pesisir masih belum diizinkan untuk kembali ke rumahnya," kata Juru Bicara Pemerintah Jepang, Yoshimasa Hayashi, dikutip CNBC Indonesia. 

"Setiap menit berarti. Mohon segera dievakuasi ke tempat yang aman," ujarnya.

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua