Mau Jadi Mangaka? Yuk Intip Sisi Gelap di Balik Profesi Ini!

Mau Jadi Mangaka? Yuk Intip Sisi Gelap di Balik Profesi Ini!

Mau Jadi Mangaka? Yuk Intip Sisi Gelap di Balik Profesi Ini!

PASUNDAN EKSPRES- Siapa sih yang nggak kagum sama mangaka, alias kreator manga? Karya mereka sering bikin kita terkesima, tapi di balik panel-panel keren itu ada perjuangan yang luar biasa berat.

Jangan salah, jadi mangaka itu bukan sekadar duduk manis sambil gambar. Faktanya, mereka harus menghadapi tekanan kerja yang gila-gilaan, mulai dari deadline mepet, tuntutan pembaca, hingga tantangan menjaga kreativitas di tengah jadwal yang padat.

Kehidupan Mangaka (Glamor dari Luar, Berat di Dalam)

Dunia manga mungkin terlihat glamor dari luar bayaran tinggi dan karya yang terkenal di mana-mana. Tapi kenyataannya nggak seindah itu.

BACA JUGA: 5 Cara Mudah Bergaul buat Kamu yang Suka Malu-malu

Banyak mangaka yang harus mengorbankan waktu tidur demi menyelesaikan chapter mingguan.

Bahkan, ada yang cuma tidur 3-4 jam sehari, seperti Eiichiro Oda, kreator One Piece. Tekanan ini nggak cuma fisik, tapi juga mental.

Yoshihiro Togashi, pencipta Hunter x Hunter, adalah salah satu contoh mangaka yang harus hiatus karena masalah kesehatan akibat beban kerja yang berat.

Hal serupa dialami Takehiko Inoue, kreator Slam Dunk dan Vagabond. Perfeksionismenya membuat dia sering menggambar ulang panel hingga melewati deadline, yang akhirnya berdampak pada kesehatan mentalnya.

BACA JUGA: Makanan Sehat untuk Bantu Meningkatkan Konsentrasi: Langsung bikin Fokus!

Jadwal Gila dan Tekanan Deadline

Industri manga punya jadwal yang super ketat. Biasanya, mangaka hanya punya waktu seminggu untuk menyelesaikan satu chapter, termasuk revisi dari editor.

Belum lagi kalau ada tuntutan untuk bikin cerita yang terus menarik perhatian pembaca.

Kreativitas yang harus mengalir setiap saat jadi tantangan besar. Banyak mangaka yang merasa kelelahan hingga kehilangan inspirasi.

Shibashi Hiroshi, kreator Nura: Rise of the Yokai Clan, pernah membagikan jadwal mingguannya yang penuh dengan pekerjaan.

Mulai dari menggambar, revisi, hingga diskusi dengan editor, semuanya harus dilakukan dalam waktu yang sangat singkat.

Pentingnya Dukungan dan Penghargaan

Di tengah tekanan yang begitu besar, beberapa mangaka berusaha menjaga kesehatan mental dengan mengambil jeda istirahat.


Berita Terkini