PASUNDAN EKSPRES - Menyambut Hari Valentine yang diperingati setiap 14 Februari, simak informasi tentang sejarah Hari Valentine.
Sebentar lagi, perayaan Hari Valentine yang dikenal sebagai Hari Kasih Sayang akan jatuh pada tanggal 14 Februari di tahun ini.
Di Hari Valentine, momen ini dimanfaatkan oleh pasangan untuk memberikan hadiah khusus atau mengungkapkan perasaan atau kasih sayang kepada orang tercinta.
Banyak sekali yang bisa dilakukan di momen Hari Valentine ini yakni memberi hadiah spesial seperti bunga, cokelat, boneka, kartu ucapan atau menyatakan cinta kepada sang pujaan hati.
Bukan hanya pasangan, namun siapa saja bisa merayakan hari Valentine ini, misalnya orang tua, sahabat, atau kerabat terdekat.
Lantas, bagaimana sejarah Hari Valentine di masa lalu dan mengapa hari kasih sayang ini bisa terbentuk hingga hari spesial ini selalu dirayakan setiap tahunnya?
Buat kamu yang penasaran, berikut informasi tentang sejarah Hari Valentine.
Sejarah Hari Valentine
1. Asal Usul Nama Valentine
Nama "Valentine" pada hari tersebut berasal dari seorang santo yang dikenal dengan nama Santo Valentinus.
Terdapat beberapa versi mengenai asal-usul Santo Valentinus, namun versi yang paling dikenal adalah kisahnya yang berhubungan dengan kekaisaran Romawi pada abad ke-3.
Pada masa itu, Kaisar Romawi, Claudius II, memutuskan untuk melarang pernikahan bagi para pemuda karena ia percaya bahwa pria lajang yang tidak terikat oleh keluarga akan lebih fokus dalam menjalankan tugas militer.
Namun, seorang pendeta bernama Valentinus menentang keputusan ini. Ia tetap menikahkan pasangan muda yang jatuh cinta secara diam-diam, meskipun Kaisar sudah melarangnya.
Valentinus, yang dikenal sebagai sosok yang penuh kasih, akhirnya ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.
Selama masa penahanannya, ia dikenal juga karena kebaikan hatinya, terutama kepada seorang gadis muda yang mungkin adalah putri sipir penjara.
Dikatakan bahwa sebelum kematiannya, Valentinus mengirimkan sebuah surat kepadanya yang berisi ungkapan cinta dan harapan agar gadis itu selalu bahagia, dengan menandatanganinya dengan kata "Dari Valentinemu."
Surat inilah yang menjadi cikal bakal tradisi mengirimkan kartu ucapan cinta pada hari yang kini dikenal dengan nama Hari Valentine.
2. Hari Valentine di Abad Pertengahan
Pada abad pertengahan, tepatnya pada abad ke-14 dan ke-15, Hari Valentine mulai berkembang menjadi sebuah tradisi yang erat kaitannya dengan perayaan cinta dan kasih sayang.
Hal ini terutama dipengaruhi oleh budaya di Inggris dan Prancis, di mana mereka mulai merayakan hari tersebut dengan saling bertukar surat cinta atau puisi.
Di Eropa, Hari Valentine semakin populer setelah munculnya karya sastra seperti Parliament of Foules karya Geoffrey Chaucer yang menggambarkan Hari Valentine sebagai hari di mana burung-burung memilih pasangan hidup mereka.
Selain itu, Hari Valentine juga semakin dikenal sebagai momen di mana para pemuda dan pemudi mengungkapkan perasaan cinta mereka, dan tradisi ini menjadi semakin dikenal luas seiring dengan perkembangan zaman.
Di zaman ini, Hari Valentine masih menjadi momen spesial bagi banyak pasangan di seluruh dunia untuk mengekspresikan kasih sayang mereka dengan berbagai cara, seperti memberikan hadiah maupun ungkapan cinta kepada orang tercinta.
Seiring waktu, Hari Valentine telah berkembang menjadi ajang untuk mengekspresikan kasih sayang, baik kepada pasangan, sahabat, maupun keluarga.
(inm)