Jangan Asal Ngunyah! Daftar Makanan Penyebab Jerawat yang Perlu Dibatasi

Jangan Asal Ngunyah! Daftar Makanan Penyebab Jerawat yang Perlu Dibatasi (Image From: Pexels/Polina Tankilevitch)
PASUNDAN EKSPRES - Siapa di sini yang terkadang kesal dengan kebangkitan jerawat? Sebel banget, kan. Kemunculan jerawat yang tiba-tiba menjadi sebuah masalah yang sulit sekali dihindari.
Penyebab utama dari munculnya jerawat ini sering dikaitkan dengan faktor hormon, stres, dan kebersihan kulit.
Tapi, selain itu, pola makan juga berperan penting menjadi penyebab kemunculan jerawat. Beberapa jenis makanan bisa merangsang produksi minyak berlebih pada kulit, alhasil hal tersebut dapat meningkatkan risiko timbulnya jerawat.
Ya, walaupun tidak harus dihindari sepenuhnya, tapi konsumsi makanan tertentu perlu dibatasi, lho untuk mencegah jerawat.
BACA JUGA: Makanan Sehat untuk Bantu Meningkatkan Konsentrasi: Langsung bikin Fokus!
Nah, kira-kira ada makanan apa saja, ya yang bisa menyebabkan jerawat di wajah? Yuk, simak penjelasan singkat di bawah ini.
Daftar Makanan Penyebab Jerawat yang Perlu Dibatasi
Berikut adalah beberapa makanan penyebab jerawat yang perlu kamu batasi.
Produk Olahan Susu
BACA JUGA: 5 Rahasia Sukses Orang Tionghoa yang Bikin Mereka Selalu Unggul
Produk olahan susu seperti keju, susu, dan es krim mengandung asam amino tinggi yang dapat merangsang hati untuk memproduksi hormon IGF-1 (Insulin-like Growth Factor 1).
Hormon ini diketahui dapat memicu produksi minyak berlebih pada kulit, sehingga meningkatkan risiko munculnya jerawat.
Asupan Tinggi Gula
Makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi memiliki indeks glikemik yang dapat meningkatkan kadar insulin dalam tubuh.
Kenaikan insulin ini akan membuat hormon androgen lebih aktif, yang kemudian merangsang produksi sebum (minyak) pada kulit. Beberapa contoh makanan tinggi gula yang perlu dibatasi antara lain:
- Permen dan cokelat
- Minuman manis dalam kemasan
- Kue dan roti manis
Makanan Tinggi Karbohidrat
Selain gula, makanan dengan karbohidrat tinggi juga dapat menyebabkan lonjakan insulin dalam tubuh, yang pada akhirnya meningkatkan produksi minyak di kulit.