Lifestyle

Tragis! Karir Kelam Dani Alves Berujung di Penjara.

Tragis! Karir Kelam Dani Alves Berujung di Penjara. (Sumber Foto Bola.net)
Tragis! Karir Kelam Dani Alves Berujung di Penjara. (Sumber Foto Bola.net)

PASUNDAN EKSPRES- Barcelona sudah unggul 2-0 ketika serangan mereka mentah di pertahanan Morca memasuki menit 29.

Namun, bola masih berada dalam penguasaan Blaugrana. Serangan pun kembali dilancarkan, Lionel Messi melihat Dani Alves menguasai bola bergerak mencari ruang.

La Pulga seolah tahu Alves akan mengumpan ke depan, dan benar saja, satu umpan diagonal dilepas bek asal Brazil itu.

Messi bergerak menuju umpannya, hanya beberapa detik, Messi menyambut umpan tersebut, mengkonversinya menjadi gol ketiganya.

Tak puas hanya memberi assist di penghujung laga, giliran Dani Alves yang mencetak gol memasuki menit 90 plus.

Barca jatuhnya sudah unggul 4-0, namun mereka masih berupaya menambah gol. Messi melakukan tusukan dari sisi kiri pertahanan lawan, La Pulga dilanggar, tendangan bebas pun diberikan.

Messi cepat saja mengambil tendangan itu, memberi umpan ke Dani Alves. Ia berlari sebentar, melihat kiper Mayorca yang salah langkah, seketika tembakan dilepaskan, dan bom gol tercipta.

Barcelona menang 5-0 dalam pertandingan melawan Mallorca di La Liga musim 2010-2011. Itu adalah salah satu episode terbaik yang pernah dialami Dani Alves sebagai pesepak bola.

Namun, di balik gemerlap kejayaan, terselip ujung kelam dalam karir Dani Alves. Pada 9 Desember 2022, saat Kroasia mengalahkan Brasil di perempat final Piala Dunia 2022 di Qatar, Alves adalah bagian dari skuad.

Setelah mereka tersingkir, Alves pergi ke Spanyol bersama istrinya, Joana Sans, untuk beristirahat. Kebetulan, ibunya dirawat di rumah sakit di Kepulauan Kanari, Spanyol, menunggu operasi.

Setelah beberapa hari di sana, pada 30 Desember 2022, Alves terbang ke Barcelona. Ia ingin menghabiskan malam tahun baru sebelum kembali ke Meksiko untuk memperkuat UNAM Pumas.

Namun, malam itu, sebuah tragedi menimpanya. Di sebuah klub ternama di Barcelona, seorang perempuan bersama sepupu dan temannya pergi ke tempat yang sama dengan Alves. Di sinilah pelecehan itu terjadi.

Alves diduga melakukan pelecehan di kamar mandi klub tersebut. Ia diduga mengajak korban ke tempat VIP dan berusaha terus memeluk serta menciumnya, meski korban berkali-kali menolaknya.

Dokumen pengadilan menyebutkan bahwa korban menderita cedera di lututnya dan mengalami gangguan psikologis yang membuatnya stres dan traumatis.

Korban akhirnya mengajukan laporan ke polisi secara resmi pada 2 Januari 2023. Ketika laporan itu masuk dan penyelidikan dimulai, Alves sudah bergabung dengan UNAM pada 11 Januari.

Pengacara Alves menghubungi pihak kepolisian Katalan terkait dengan masalah yang menyangkut kliennya, demi menyelesaikan urusan ini. Alves pun terbang ke Spanyol atas izin klubnya.

Tanggal 20 Januari 2023, Dani Alves akhirnya ditangkap, penyidikan pun dimulai. Di hadapan penyidik, Alves membantah segala tuduhan kepadanya.

Namun, kesaksiannya berseberangan dengan bukti yang ada. Beberapa sumber dari pengadilan juga menyebut bahwa Alves berisiko melarikan diri karena kekayaan yang dimilikinya, dan fakta bahwa Brasil dan Spanyol tidak memiliki perjanjian ekstradisi membuatnya berpeluang untuk kabur.

Alves harus segera ditahan selama penyidikan. Beberapa bulan berikutnya, Alves mengubah pernyataannya.

Awalnya ia mengatakan tidak terjadi apapun di kamar mandi, namun kemudian mengaku melakukan aktivitas seksual dengan korban, namun dengan persetujuan kedua belah pihak.

Namun, dalam keterangan berikutnya, ia mengaku melakukan hal itu dalam kondisi mabuk. Pengacara Alves mencoba membujuk korban untuk menarik laporan, namun upaya itu gagal.

Persidangan pun berlangsung, dan Alves divonis penjara 4,5 tahun serta wajib membayar kompensasi kepada korban.

Dalam putusan itu, korban terbukti tidak memberikan persetujuan dan terdapat bukti yang menguatkan bahwa Dani Alves melakukan tindakan asusila.

Pengacara Alves mengajukan banding, dan setelah proses yang panjang, Alves akhirnya dibebaskan dengan syarat-syarat tertentu.

Namun, kasus ini telah mencoreng nama Dani Alves, seorang pemain yang pernah gemilang di lapangan hijau.

Dan terlepas dari pembebasannya, ia harus tetap menjalani konsekuensi dan prosedur hukum yang berlaku. Semoga dari kasus ini, kita bisa belajar bahwa tidak ada yang di atas hukum, bahkan bagi mereka yang berada di puncak ketenaran.

Berita Terkait