Nasional

Respon TPN Anies, Prabow, Ganjar Soal Film Dirty Vote

PASUNDAN EKSPRES - Respon TPN Anies, Prabow, Ganjar Mengenai Film Dokumenter Dirty Vote rupanya sangat berbeda-beda. Penasaran dengan komentarnya sepertia apa? Simak saja disini! 

Berikut Respon TPN Anies-Muhaimin

Tim Pemenangan Nasional (TPN) Anies-Muhaimin sangat mengapresiapi dengan adanya film dokumenter dengan judul Dirty Vote tersebut. 

Film tersebut banyak menyoroti berbagai kecurangan di Pemilu 2024, Bahkan Jubir Timnas AMIN mengetakan Dokumenter tersebut menjadi sumber pengetahuan untuk masyarakat mengenai politik. 

Iwan mengatakan Pemilu tersebut memperlihatkan kecurangan bagaimana penguasa kotor, culas dan tidak beretika memperlihatkan demokrasi untuk kepentingan pribadi. 

BACA JUGA:Ketahui Aturan dan Larangan Selama Masa Tenang Pemilu 2024, Catat Jadwalnya!

BACA JUGA:Di Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud Ada Pendukung 02, Puan: Nggak apa-apa

Timnas AMIN pun mengimbau agar masyarakat dapat menghukum orang-orang yang bertanggung jawab atas kecurangan yang masif tersebut. 

"Kami meminta agar masyarakat menghukum penguasa atas perilaku mereka dan kita harus menyelamatkan demokrasi dan Indonesia dari tangan tangan politisi kotor, jahat dan culas," kata Iwan dalam keterangan tertulis pada 11 Februari 2024. 

Berikut Respon TKN Prabowo-Gibran 

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman menyebutkan bahwa dokumenter tersebut merupakan film yang berisi fitnah. 

"Sebagian besar yang disampaikan dalam film tersebut adalah sesuatu yang bernada fitnah, narasi kebencian yang sangat asumtif, dan sangat tidak ilmiah," kata Habib

BACA JUGA:Ini Alasan Erik Thohir Tak Ikut Mundur Hingga Sandi Respon Ahok

BACA JUGA:Polisi Tangkap Kekasih Tamara Diduga Lakukan Pembunuhan Kepada Dante

Habib menilai bahwa film tersebut sengaja untuk mendegradasi penyelenggaraan Pemilu 2024. Ia menilai tuduhan yang terdapat dalam film itu tidak berdasar. 

Berikut Respon TPN Ganjar-Mahfud 

Tim Pemenangan Nasional (TPN) Todung Mulya Lubis mengatakan bahwa dokumenter tersebut bukanlah sesuatu yang baru. 

Karna yang ada dalam dokumenter tersebut memang sedang terjadi saat ini, film ini juga bisa menjadi pengingat mengenai maraknya pelanggaran di Pemilu 2024. 

"Apa yang ditulis atau dibuat dalam film tersebut itu tidak ada yang baru sama sekali," kata Todung 

"Film ini menurut saya pendidikan politik yang snagat bagus. Jadi, jangan baper lah, itu saja yang mau saya bilang," sambungnya 

Pemilihan Umum akan terjadi pada Rabu, 14 Februari 2024 yang dilakukan secraa serentak di Indonesia.

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua