Nasional

Badai PHK Buruh Tekstil Ramai Turun ke Jalan, Tuntut Selamatkan Industri Tekstil

Badai PHK Buruh Tekstil Ramai Turun ke Jalan, Tuntut Selamatkan Industri Tekstil
Badai PHK Buruh Tekstil Ramai Turun ke Jalan, Tuntut Selamatkan Industri Tekstil (Image From: Illustration/Pexels/Pixabay)

PASUNDAN EKSPRES - Badai PHK buruh tekstil ramai turun ke jalan. Keluhan dan aspirasi ratusan pekerja/buruh tekstil di Indonesia telah diekspresikan melalui aksi turun ke jalan.

Hal ini dipicu oleh kondisi yang semakin buruk di sektor tekstil, dengan banyaknya pekerja yang kehilangan pekerjaan akibat pabrik tekstil tempat mereka bekerja harus gulung tikar. 

Badai PHK Buruh Tekstil Ramai Turun ke Jalan

Selama dua tahun terakhir, sektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Indonesia menghadapi badai PHK dan penutupan usaha, mulai dari perusahaan besar hingga industri kecil menengah (IKM).

Situasi ini telah mengakibatkan ratusan ribu pekerja dan pelaku IKM kehilangan pekerjaan dan sumber penghasilan mereka.

Situasi yang semakin buruk di industri tekstil telah mendorong para buruh untuk menyampaikan tuntutan mereka.

Aliansi IKM dan Pekerja Industri Tekstil Nasional mendesak Presiden Jokowi untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna menyelamatkan industri TPT nasional.

"Untuk itu, kami Aliansi IKM dan Pekerja Industri Tekstil Nasional harus turun ke jalan untuk mendukung Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo dalam menyelamatkan industri TPT Nasional," Ketua Umum Indonesia Pengusaha Konveksi Berkarya (IPKB) Nandi Herdiaman di Jakarta, dikutip Kumparan, Jumat (28/6). 

BACA JUGA: Muarajambi Menjadi Komplek Candi Terluas di Asia Tenggara, Ternyata Sempat Jadi Pusat Pendidikan

BACA JUGA: Duet Anies-Sohibul Imam di Pilgub Jakarta 2024 Dianggap Bahaya oleh PKB

Aliansi IKM dan Pekerja Industri Tekstil Nasional menyampaikan tuntutan dan sikap mereka, yaitu mendesak seluruh Menteri di Kabinet Indonesia Maju serta lembaga pemerintah lainnya untuk memiliki visi dan misi yang sejalan dengan Presiden Joko Widodo.

Mereka menuntut agar pemerintah berpihak secara nyata pada produk dalam negeri dan menjadikan pasar domestik sebagai jaminan pasar bagi produk-produk dalam negeri, termasuk di dalamnya adalah produk-produk dari industri kecil dan menengah (IKM).

Aliansi IKM dan Pekerja Industri Tekstil Nasional juga mendesak seluruh Menteri di Kabinet Indonesia Maju dan lembaga pemerintah lainnya untuk berani menolak segala intervensi yang dilakukan oleh negara asing terhadap kebijakan pasar domestik.

Hal ini juga mencakup intervensi yang dilakukan oleh mafia impor beserta orang-orang terdekatnya, serta para retailer yang menjual produk-produk impor.

Aliansi IKM dan Pekerja Industri Tekstil Nasional meminta Direktorat Jenderal Imigrasi untuk segera mengambil tindakan dengan menangkap para retailer asing yang selama ini terlibat dalam penjualan barang-barang impor ilegal, baik yang menjual secara offline maupun secara online.

(ipa)

Berita Terkait