Pemprov Jabar dan Nelayan Indramayu Tebar 1 Juta Benih Rajungan

Pemprov Jabar dan Nelayan Indramayu Tebar 1 Juta Benih Rajungan

Kolaborasi Nyata Lindungi Laut Jawa

INDRAMAYU - Dalam upaya menjaga keberlanjutan ekosistem laut dan memastikan masa depan komoditas rajungan di Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) bersama Perhimpunan Kelompok Nelayan Rajungan (PKNR) Kabupaten Indramayu, melaksanakan kegiatan restocking (penebaran) 1 juta benih juvenil rajungan ke perairan Baro, Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Rabu (14/05/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian implementasi Rencana Pengelolaan Perikanan Rajungan Berkelanjutan di Pantai Utara Jawa Barat Tahun 2022–2027, yang ditetapkan dalam Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 33 Tahun 2022, serta dikoordinasikan oleh Tim Pengelola PerikananRajungan Berkelanjutan (TPPRB) Jawa Barat.

Asisten Daerah Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Jawa Barat, H. Sumasna,S.T.,M.U.M, yang hadir secara langsung dalam kegiatan ini menegaskan, kegiatan restocking bukan hanya simbolis, melainkan aksi nyata dalam pengelolaan berbasis ekologi dan komunitas.

BACA JUGA: Cara Cek Bansos PKH BPNT 2025 Pakai NIK KTP, Jangan Sampai Ketinggalan!

“Hari ini kita menanam harapan. Laut bukan warisan nenek moyang, melainkan pinjamandari anak cucu. Kita harus jaga, kita rawat. Rajungan adalah komoditas strategis, tapi bilatidak kita kelola dengan bijak, yang tersisa nanti hanya cerita,” tegas Sumasna dalam sambutannya. 

Rajungan di Indramayu
Rajungan di Indramayu

Rajungan sebagai Komoditas Ekspor Strategis, Sumber Ekonomi Pesisir

Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, pada tahun 2018, nilai ekspor rajungan nasional mencapai USD 340 juta, menjadikannya komoditas ekspor perikanan terbesar ketiga setelah udang dan tuna. Sekitar 80% ekspor rajungan ditujukanke pasar Amerika Serikat, sebagian besar dalam bentuk pasteurized crab meat, dan mayoritas berasal dari hasil tangkapan nelayan kecil di perairan Laut Jawa, termasuk dariKabupaten Indramayu. 

BACA JUGA: Syarat Bikin SKCK dengan Memperpanjangnya, Ini Langkah-langkah dan Biayanya

Rajungan tidak hanya bernilai secara ekonomi, tetapi juga melibatkan ribuan nelayan, pekerjapengolah (banyak di antaranya perempuan), serta pelaku industri dari hulu hingga hilir. Karena itu, keberlanjutan sumber daya ini menjadi prioritas bersama.

Kontribusi Luar Biasa dari Nelayan dan Dunia Usaha

Pada kegiatan ini, 1 juta benih juvenil rajungan disediakan oleh Perhimpunan Kelompok Nelayan Rajungan (PKNR) Kabupaten Indramayu, sebagai bentuk kontribusi masyarakat pesisir dalam pemulihan stok rajungan. 

“Kami sangat mengapresiasi PKNR Indramayu yang telah menunjukkan kepemimpinan komunitas. Mereka tidak hanya menangkap, tetapi juga menjaga. Inilah semangat kelautan berkelanjutan,” ujar Plt. Kepala DKP Jawa Barat, Irfan Hadisiswanto, S.Pi., MM.

Tidak hanya masyarakat, dunia usaha pun turut berpartisipasi aktif. Sebanyak 19 Unit Pengolahan Ikan (UPI) skala menengah dan besar berperan melalui dukungan dana dan logistik dalam skema Corporate Social Responsibility (CSR). Mereka adalah:

 

1. PT. Andira Internusa Gemilang

2. PT. Agro Boga Utama


Berita Terkini