2.000 KPM di Brebes Keluar dari Jerat Kemiskinan, Siap Hidup Mandiri

KPM di Brebes Keluar dari Jerat Kemiskinan
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengatakan, terentaskannya 2.000 KPM dari bansos menjadi tanda bahwa semua elemen bekerja.
Bukan hanya pemerintah semata, namun juga pihak swasta dan masyarakat itu sendiri.
Menurut dia, masyarakat menjadi kunci dalam pengentasan kemiskinan tersebut, karena memiliki tekad untuk menjadi lebih baik. Saat ini penurunan kemiskinan di Jateng cukup signifikan.
Berdasarkan data BPS, persentase penduduk miskin di Jawa Tengah pada Maret 2025 sebesar 9,48 persen, atau mengalami penurunan 0,10 persen poin dibanding September 2024 yang mencapai 9,58 persen.
Luthfi menekankan bahwa upaya pengentasan kemiskinan tidak bisa dilakukan dari satu sektor saja, tapi juga butuh keterlibatan banyak pihak.
Ia mencontohkan, warga miskin penerima bansos mesti dipastikan memiliki pekerjaan melalui peningkatan ketrampilan.
Oleh karenanya, Dinas Tenaga Kerja diterjunkan untuk menanganinya.
Termasuk bila tempat tinggalnya tergolong Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), maka dinas terkait perlu melakukan perbaikan.
Begitu juga dengan anak-anak mereka juga mesti dipastikan mendapatkan jaminan pendidikan.
"Output pembangunan wilayah itu adalah kesejahteraan masyarakat. Namun untuk melakukanya, harus kolaborasi. Kita keroyok bareng-bareng," tandas mantan Kapolda Jateng ini.
Salah keluarga yang dilakukan garduasi kemiskinan di Brebes, Setia Puji mengaku, menerima bantuan sosial dari 2020-2025.
Ia Sempat tak memiliki penghasilan usai pulang kampung dari ibu kota. Namun ia bertekad jualan bakso keliling.
Kini usaha mereka lancar dan mampu mencukupi kebutuhan keluarga.
"Bantuan yang diberikan kemarin sangat meringankan beban kami. Tapi motivasi saya bisa mandiri. Kini ekonomi kami lebih mampu," katanya. (*)