PASUNDAN EKSPRES - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memberikan penjelasan terkait fenomena cuaca panas yang melanda Jawa Barat dalam beberapa waktu terakhir.
Menurut BMKG, terdapat beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kondisi ini:
Penjelasan BMKG Tentang Cuaca Panas di Jawa Barat
1. Kurangnya Tutupan Awan
Salah satu faktor utama adalah kurangnya tutupan awan di Jawa Barat, khususnya sejak bulan September 2023.
Hal ini menyebabkan sinar matahari langsung masuk ke permukaan bumi tanpa hambatan yang signifikan, sehingga meningkatkan suhu udara.
2. Fenomena El Nino dan IOD Positif
Musim kemarau di Jawa Barat tahun 2023 diperkuat oleh fenomena El Nino dan IOD (Indian Ocean Dipole) positif.
Kedua fenomena ini menyebabkan kondisi awal musim kemarau menjadi lebih kering dibandingkan kondisi normal klimatologis.
3. Permukaan Bumi yang Panas
Permukaan bumi yang panas pada siang hari akibat kurangnya penyerapan dan pemantulan sinar matahari pendek juga menjadi faktor yang memperparah kondisi cuaca panas.
Prediksi BMKG
BMKG memprediksi bahwa cuaca panas di Jawa Barat akan terus berlangsung hingga bulan November 2023.
Meskipun di beberapa wilayah mulai terjadi hujan ringan, intensitasnya masih rendah dan belum merata.
Imbauan BMKG
BMKG menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga terhadap potensi kekeringan lahan dan kekurangan air bersih. Masyarakat juga diimbau untuk:
- Menghemat air bersih
- Mengurangi aktivitas di luar ruangan saat cuaca panas terik
- Minum air putih yang banyak
- Menggunakan pakaian yang tipis dan longgar
- Melindungi diri dari paparan sinar matahari langsung
Nah jadi itulah penjelasan BMKG tentang cuaca panas di Jawa Barat.
Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih.
(dbm)