PASUNDAN EKSPRES- Kapolda Jawa Tengah baru-baru ini menjadi sorotan publik atas pernyataannya yang mengemuka tentang perlindungan terhadap tukang parkir.
Irjen Pol Ahmad Luthfi, yang menjabat sebagai Kapolda saat itu, menegaskan komitmennya untuk melindungi para tukang parkir di wilayahnya.
Pernyataan ini menjadi viral karena menyoroti sebuah peristiwa tragis di mana seorang tukang parkir kehilangan nyawanya akibat kekerasan dari seorang pengemudi yang enggan membayar parkir di daerah Banyumas.
Dalam pernyataannya, Irjen Paul Ahmad Luthfi menyatakan bahwa tukang parkir bukanlah sekadar sosok yang mengatur kendaraan dan memungut biaya parkir.
Mereka adalah representasi nyata kehadiran negara di tengah-tengah masyarakat. Dukungan terhadap mereka bukan semata-mata untuk melindungi profesi mereka, tetapi juga untuk menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah tersebut.
Tukang parkir, dalam pandangan Kapolda, bukanlah preman. Mereka adalah bagian integral dari tatanan sosial yang membantu merapikan kendaraan dan mengatur lalu lintas.
Tanpa kehadiran mereka, aktivitas parkir dan pengaturan lalu lintas akan sulit dilakukan. Oleh karena itu, Kapolda menekankan pentingnya menjaga keselamatan dan kesejahteraan para tukang parkir.
Namun, pernyataan tersebut tidak luput dari kontroversi. Beberapa netizen mengkritiknya, menyebutnya sebagai bentuk premanisme yang tidak seharusnya dilindungi.
Mereka berpendapat bahwa memberikan perlindungan kepada tukang parkir akan memperkuat perilaku yang tidak etis dalam profesi tersebut.
Tetapi, Kapolda menegaskan bahwa perlindungan terhadap tukang parkir tidak bermakna memberikan izin bagi perilaku yang melanggar hukum atau merugikan masyarakat.
Sebaliknya, itu adalah upaya untuk memastikan bahwa profesi yang sering kali dianggap sebelah mata ini mendapatkan perlakuan yang adil dan dihormati.
Pernyataan Kapolda ini seharusnya menjadi bahan refleksi bagi kita semua. Mungkin saat ini kita melihat tukang parkir hanya sebagai sosok yang mengatur kendaraan dan meminta bayaran.
Namun sebenarnya mereka memiliki peran yang jauh lebih dalam dalam memelihara ketertiban dan keamanan di lingkungan kita.
Dalam menghadapi kontroversi, penting bagi kita untuk memahami bahwa setiap profesi memiliki sisi baik dan buruknya.
Yang terpenting adalah bagaimana kita sebagai masyarakat dapat mendukung dan menghormati peran yang mereka jalankan, sambil tetap mengedepankan prinsip keadilan dan kepatuhan terhadap hukum.