PASUNDAN EKSPRES - Kejadian padam listrik di dalam terowongan Tol Cisumdawu (Twin Tunnel) pada momentum arus balik H+6 menimbulkan kekhawatiran dan kekagetan bagi para pemudik.
Situasi gelap gulita yang tak terduga di tengah-tengah perjalanan mengundang kekhawatiran akan keselamatan dan keamanan para pengguna jalan tol.
Keadaan tersebut bisa menjadi risiko bagi keselamatan, terutama jika tidak ada peringatan atau aba-aba sebelum memasuki terowongan.
"Saya pernah beberapa kali lewat twin tunnel. Mati lampunya bisa pagi, siang bahkan malam," tutur seorang pengguna jalan, Budi, seperti yang dikutip dari Sumedang Ekspres.
Tidak adanya petugas di lokasi awal masuk twin tunnel juga menjadi sorotan.
BACA JUGA:Polri Ungkap Sopir Mengantuk Jadi Penyebab Kecelakaan Beruntun KM 58 Tol Jakarta-Cikampek
BACA JUGA:Mabes Polri Mengumumkan Identitas 12 Jenazah Korban Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek
Karena dengan keberadaan petugas, diharapkan bisa memberikan aba-aba sebelum memasuki terowongan, sehingga para pengemudi dapat lebih siap dan waspada.
Pentingnya keselamatan pemudik juga menjadi sorotan.
Meskipun puncak arus balik Lebaran 2024 di Jawa Barat terbilang relatif terkendali, kepadatan lalu lintas masih terjadi di beberapa titik perlintasan jalur.
Jajaran Polda Jabar, Dinas Perhubungan Provinsi Jabar, serta kabupaten/kota berupaya menangani situasi ini dengan memberlakukan sistem buka tutup arus kendaraan untuk mengurai kepadatan.
Posko-posko yang tersebar di titik-titik rawan kepadatan di wilayah Jawa Barat menjadi salah satu upaya dalam merespons situasi yang terjadi secara cepat dan efektif.
Hal ini menunjukkan adanya koordinasi yang baik antara pihak kepolisian dan dinas perhubungan dalam menghadapi tantangan arus balik pemudik. (pm)