SUBANG– Dalam upaya untuk menggali dan mengembangkan potensi sastra di kalangan pelajar, Himpunan Mahasiswa (HIMA) Prosa Universitas Mandiri Subang telah menyelenggarakan sebuah sayembara sastra yang bertujuan untuk menumbuhkan minat dan kecintaan terhadap dunia sastra di kalangan siswa SMA dan SMK se-Kabupaten Subang. Acara ini menjadi wadah penting bagi para pelajar untuk mengekspresikan diri melalui berbagai bentuk karya sastra, sambil bersaing secara sehat dengan rekan-rekan mereka.
Mengusung tema "Bersastra Sebagai Bentuk Ekspresi dan Menggali Potensi Diri", sayembara ini tidak hanya bertujuan sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai sarana bagi para pelajar untuk menggali potensi diri mereka melalui karya sastra. Tema ini dipilih dengan harapan dapat mendorong pelajar untuk menjadikan sastra sebagai salah satu bentuk ekspresi yang bisa memperkaya pengalaman dan pemahaman mereka terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar.
Kepala Bidang Departemen Jurnalistik HIMA Prosa, Ayi Herisna menjelaskan, sayembara ini melibatkan pelajar dari seluruh SMA dan SMK di Kabupaten Subang. "Lomba ini diikuti oleh SMA dan SMK se-Kabupaten Subang. Ada tiga kategori lomba yang kami selenggarakan, yaitu Ngadongeng, Baca Puisi, dan Karya Cipta Cerpen," jelasnya kepada Pasundan Ekspres pada Sabtu, (10/8).
Persiapan acara ini memakan waktu kurang lebih tiga bulan, mencakup perizinan dan koordinasi lainnya untuk memastikan bahwa semua aspek teknis berjalan lancar.
Sayembara sastra yang diadakan oleh HIMA Prosa ini terdiri dari tiga kategori utama yang diikuti oleh sekitar 80 peserta. Setiap kategori menawarkan tantangan tersendiri bagi para peserta, yang diharapkan dapat menunjukkan kemampuan mereka dalam berbagai aspek sastra.
Pertama Ngadongeng, lomba ini menguji kemampuan peserta dalam bercerita secara lisan, yang merupakan salah satu bentuk sastra lisan yang kaya akan nilai budaya dan tradisi. Dalam lomba ini, peserta ditantang untuk menyampaikan cerita yang menarik dengan cara yang kreatif dan penuh ekspresi. Ngadongeng tidak hanya menguji kemampuan verbal peserta, tetapi juga kemampuan mereka untuk menghidupkan cerita melalui penggunaan bahasa tubuh, mimik wajah, dan intonasi suara.
Terus yang kedua, lomba Baca Puisi, lomba ini menguji kemampuan peserta dalam mengekspresikan perasaan dan emosi melalui puisi. Membaca puisi tidak hanya tentang menyampaikan kata-kata, tetapi juga tentang bagaimana kata-kata tersebut dihidupkan melalui intonasi, pengucapan, dan perasaan. Peserta lomba baca puisi ditantang untuk membawa pendengar ke dalam suasana puisi yang mereka bacakan, sehingga makna dari puisi tersebut dapat tersampaikan dengan baik.
Dan yang ketiga, Karya Cipta Cerpen, lomba ini menantang peserta untuk menciptakan cerpen yang orisinal dan kreatif. Karya ini harus ditulis dan dikirimkan oleh peserta dari rumah atau sekolah mereka masing-masing, yang kemudian akan dikumpulkan oleh panitia melalui Google Drive. Lomba ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam menulis cerita pendek yang mampu menarik perhatian pembaca, dengan alur cerita yang kuat, karakter yang hidup, dan pesan yang mendalam.
Rangkaian kegiatan sayembara ini dimulai dengan pembukaan, diikuti oleh pelaksanaan lomba Ngadongeng, Baca Puisi, dan Cipta Cerpen. Lomba Ngadongeng dan Baca Puisi dilaksanakan secara langsung, sementara lomba Karya Cipta Cerpen dilakukan secara daring, di mana karya-karya cerpen dikirimkan oleh peserta melalui Google Drive. Ini memberikan fleksibilitas bagi peserta untuk bekerja dari tempat mereka masing-masing, sekaligus memastikan bahwa karya yang dihasilkan benar-benar orisinal dan dikerjakan dengan penuh dedikasi.
Persiapan yang matang dan koordinasi yang baik oleh panitia membuat rangkaian kegiatan ini berjalan dengan lancar. Ayi Herisna menjelaskan juga, sayembara ini disusun dengan tujuan yang jelas, yaitu untuk mewadahi para pelajar yang memiliki minat di bidang sastra, serta untuk meningkatkan literasi di kalangan pelajar di Kabupaten Subang.
"Kami berharap melalui sayembara ini, para pelajar SMA dan SMK, khususnya di Kabupaten Subang, bisa lebih menyukai bidang sastra dan dapat meningkatkan literasi yang ada di sini. Sastra bukan hanya tentang tulisan, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa mengekspresikan diri dan memahami dunia melalui kata-kata," ungkap Ayi.
Sayembara ini menjadi platform yang penting bagi para pelajar untuk mengeksplorasi dan menggali potensi diri mereka. Melalui lomba-lomba ini, peserta didorong untuk tidak hanya sekadar berkompetisi, tetapi juga untuk mengekspresikan diri mereka dengan cara yang kreatif dan bermakna.
Ayi Herisna menambahkan, bahwa sayembara ini dirancang untuk memberikan kesempatan kepada para pelajar untuk menemukan dan mengembangkan bakat mereka di bidang sastra. "Kami percaya bahwa setiap pelajar memiliki potensi yang unik, dan sayembara ini adalah salah satu cara untuk membantu mereka menemukan dan mengembangkan potensi tersebut," katanya.
Sastra, sebagai bentuk seni yang kaya akan makna dan ekspresi, memberikan ruang bagi para pelajar untuk memahami dan menyampaikan perasaan serta pemikiran mereka. Dalam konteks ini, sayembara sastra bukan hanya tentang memenangkan lomba, tetapi juga tentang bagaimana para pelajar bisa belajar untuk mengapresiasi keindahan bahasa dan kekayaan budaya melalui karya-karya yang mereka hasilkan.
Penyelenggaraan sayembara ini juga merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat peran sastra dalam pendidikan dan kebudayaan. Sastra merupakan bagian integral dari pendidikan yang dapat membantu pelajar dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan reflektif. Melalui sastra, pelajar dapat belajar untuk memahami nilai-nilai kehidupan, mengasah kemampuan berbahasa, dan memperkaya wawasan mereka tentang budaya dan tradisi.
Sayembara ini juga bertujuan untuk mendorong peningkatan literasi di kalangan pelajar. Literasi, yang melibatkan kemampuan membaca, menulis, dan memahami teks, adalah kunci penting dalam pendidikan yang berkualitas. Dengan meningkatkan minat pelajar terhadap sastra, diharapkan tingkat literasi di Kabupaten Subang dapat terus meningkat, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
Melalui sayembara ini, HIMA Prosa Universitas Mandiri Subang berharap dapat terus mendorong minat dan kecintaan pelajar terhadap sastra. Ayi Herisna menyampaikan harapannya agar sayembara ini dapat menjadi agenda tahunan yang rutin diadakan, sehingga semakin banyak pelajar yang bisa berpartisipasi dan mengembangkan bakat mereka di bidang sastra.
"Kami berharap sayembara ini bisa menjadi acara tahunan yang terus berkembang, dengan semakin banyak peserta yang ikut serta. Sastra adalah bagian penting dari pendidikan dan budaya kita, dan kami ingin memastikan bahwa pelajar-pelajar di Subang memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi dunia sastra dengan cara yang kreatif dan inspiratif," ujarnya.(hdi)