PASUNDAN EKSPRES - Dinas Perhubungan Kabupaten Subang merespon terkait kecelakaan bus pariwisata. Kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Ciater Subang sempat menggegerkan publik.
Kecelakaan yang melibatkan bus pariwisata dengan rombongan siswa SMK Lingga Kencana mengakibatkan korban meninggal sebanyak 11 orang.
Terkait kecelakaan tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Subang, Asep Setia Permana mengungkapkan bahwa kecelakaan yang terjadi di Subang adalah kecelakaan yang melibatkan bus dari luar daerah Subang.
Dinas Perhubungan Kabupaten Subang Merespon terkait Kecelakaan Bus
Bus tersebut merupakan bus yang berasal dari Jawa, namun keberangkatannya berasal dari Depok.
"Kejadiannya itu memang lokasinya di Subang, kemudian yang terjadi kecelakaannya adalah bis di luar Subang, kalau dilihat dari itunya adalah dari Jawa, kemudian yang berangkatnya kan ada di Depok. Itu semua yang terjadi kecelakaan bukan orang Subang, ya," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Subang dalam wawancara bersama Pasundan Ekspres belum lama ini.
Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa penggunaan jalan di daerah Subang harus diperketat lagi karena Subang memiliki jalan provinsi dan jalan nasional, sehingga perlu adanya antisipasi ke depannya. Hal tersebut berguna untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan lalu lintas.
BACA JUGA: Maruarar Sirait Bertemu Dengan CEO SpaceX Elon Musk di Bali, Ngobrol Apa?
BACA JUGA: Komentar Warganet Terkait Sumber Anggaran untuk Program Makan Siang Gratis Andalan Presiden Terpilih
"Di Subang ini kita harus lebih ketat lagi, kan karena jalan Subang itu, kan ada jalan provinsi ada jalan nasional gitu, kan. Sehingga kita harus antisipasi ke depan gitu, seperti apa harus kita lakukan, sehingga jalan lagi terjadi kecelakaan atau diminimalisirlah," jelasnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Subang tersebut mengatakan bahwa telah dilakukannya Zoom Meeting bersama beberapa pihak untuk membahas upaya minimalisir agar tidak terjadinya kecelakaan.
Ia mengungkapkan bahwa hasil dari meeting tersebut adalah mengenai usulan akan diadakannya pemeriksaan kendaraan di jalan atau di beberapa tempat destinasi wisata.
Selain itu, adanya usulan mengenai pelebaran jalan, dan akan dipasang beberapa lampu peringatan, serta palang di pinggir jalan.
Sementara itu, penambahan jalur penyelamatan saat ini tengah dikaji karena menurutnya kecelakaan yang terjadi satu minggu yang lalu disebabkan oleh mobil yang tidak layak pakai, bukan karena kesalahan manusia atau human error.
Sehingga yang perlu dilakukan adalah diberlakukannya pengetatan mengenai mobil atau kendaraan yang akan digunakan untuk melakukan perjalanan.
Kecelakaan lalu lintas yang membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana, Depok ini terjadi pada Sabtu, (11/5). Penyebab kecelakaan diduga karena rem blong.
(ipa)