Nasional

Saat Luhut Menghadapi Kritik! Tangan Kanan Presiden atau 'Duri dalam Daging'?

Saat Luhut  Menghadapi Kritik! Tangan Kanan Presiden atau 'Duri dalam Daging'?
Saat Luhut Menghadapi Kritik! Tangan Kanan Presiden atau 'Duri dalam Daging'?

PASUNDAN EKSPRES - Dalam acara "Kick Andy" yang tayang di kanal YouTube @MetroTV, Luhut Binsar Panjaitan, seorang tokoh penting dalam pemerintahan Indonesia, berbagi pandangan tentang berbagai isu mulai dari kebijakan pemerintah hingga pengalamannya bekerja dengan Presiden Joko Widodo. Melalui wawancara ini, Luhut menjawab berbagai pertanyaan dengan lugas, termasuk tentang kinerjanya dan hubungannya dengan presiden.

 

Soal Rangkap Jabatan dan Reaksi Publik

 

Mengawali percakapan, Luhut ditanya mengenai pandangannya tentang rangkap jabatan. Dia menanggapi dengan santai bahwa masa jabatannya tinggal satu tahun lagi dan fokus pada tugasnya yang tersisa. "Kasih menurut Bapak sendiri gimana? Apa itu yaitu tadi rangkap jabatan atas reaksi sudah biarin akhirnya tinggal satu tahun lagi," ucapnya.

 

Kritik terhadap Menteri dan Tugas yang Menantang

 

Luhut juga berbicara tentang kinerja para menteri dalam kabinet Presiden Jokowi. Saat ditanya tentang siapa menteri yang paling lambat kerjanya, Luhut menghindari menyebutkan nama dan menegaskan bahwa presidenlah yang lebih mengetahui hal tersebut. "Saya tidak mau komentar soal itu, mungkin bayangan orang yang keliru," kata Luhut.

 

Hubungan Dekat dengan Presiden

 

Luhut dikenal sebagai tangan kanan Presiden Jokowi, sering disebut sebagai "super minister". Namun, ia menolak anggapan ini, menekankan bahwa dirinya hanya bekerja sebagai bawahan yang loyal kepada atasannya. "Saya sudah di tangan kanannya presiden, tapi saya tidak merasa begitu. Saya itu beliau atasan saya," jelasnya.

 

Pengalaman Mengurus Infrastruktur dan Kerjasama Antar Kementerian

 

Salah satu tanggung jawab besar Luhut adalah mengurus infrastruktur, termasuk proyek-proyek besar seperti Bandara Kertajati di Majalengka. Dalam hal ini, dia menjelaskan pentingnya kerjasama antar kementerian dan pemerintah daerah. "Saya selalu undang semua yang berkaitan untuk menyelesaikan masalah pasti ada hadir rapat dan tuh pasti putus itu," ujarnya.

 

Isu Keamanan dan Kekhawatiran terhadap Masa Depan

 

Luhut juga menyinggung soal intelijen dan keamanan, mengungkapkan bahwa dia sering harus berurusan dengan berbagai pihak untuk memastikan kelancaran proyek-proyek besar. Dia mengingatkan agar para pemimpin tidak terjebak dalam kecemburuan politik yang bisa menghambat kemajuan. "Saya titip pemimpin-pemimpin itu juga jangan terus mengapa mencemburui orang yang sedang jalani," tambahnya.

 

Kritik dan Dukungan di Media Sosial

 

Luhut tidak asing dengan kritik, terutama di media sosial. Menanggapi tudingan bahwa dirinya dianggap "duri dalam daging" kabinet, Luhut dengan tegas menolak hal tersebut. "Saya nggak tahu yang tahu kan Presiden apa ya duri dalam daging itu tanggapan Anda ya berarti membantah duri dalam daging," katanya. Dia juga menjawab tuduhan lain bahwa dirinya membekingi kapal pencuri ikan asal Cina dengan berkata, "Enggaklah masa ya Maaf ya saya the kehidupan saya sebagai pencurian sudah super cukup kok ngapain gitu-gituan."

 

Kedekatan dengan Tokoh Lain dan Peran Mediasi

 

Luhut juga berbagi cerita tentang kedekatannya dengan Prabowo Subianto, mengingat masa-masa mereka bekerja sama di militer. Hubungan baik ini membantu Luhut ketika ia harus menjadi mediator antara Jokowi dan Prabowo sebelum aksi 4-11 pada tahun 2016. "Saya dengan Pak Prabowo Tuh kan hubungan baik ya beliau kan lama jadi wakil saya empat tahun kadang-kadang kita berkelahi kadang-kadang Kita berkawan," ungkapnya.

 

Refleksi tentang Karir dan Masa Depan

 

Di akhir wawancara, Luhut merefleksikan karir dan usianya, menyatakan bahwa dia dan istrinya sudah cukup puas dengan apa yang telah dicapai. "Saya dengan istri saya kan deket ya Jadi kita suka ngomong iya iya pak ya harus itu para kalau udah nggak jadi benar-benar saya yakin itu saya pintar jadi saya kalau sama dia hal-hal yang suka diskusi ingin jadi cawapresnya," jelasnya.

 

Luhut juga ditanya apakah dia masih berambisi untuk jabatan yang lebih tinggi seperti wakil presiden. Dengan rendah hati, ia menjawab bahwa fokusnya saat ini adalah bekerja sebaik mungkin dalam jabatan yang diembannya sekarang. "Banyak yang ngajak saya gitu tapi saya tidak terpikir untuk situ saya sekarang masih fokus jujur ya saya masih fokus pada kerja segera pergi ke Tapi cepat tadi presiden minta saya evaluasi ke Tapi cepat jakarta-bandung evaluasi Bagaimana ini," katanya.

 

Wawancara dengan Luhut Binsar Panjaitan di acara "Kick Andy" memberikan wawasan mendalam tentang pemikiran dan sikap seorang tokoh yang memiliki pengaruh besar dalam pemerintahan Indonesia. Dengan ketegasan dan kesetiaannya, Luhut menjawab berbagai pertanyaan kritis, menunjukkan bahwa dia tetap fokus pada tugasnya untuk melayani negara dan mendukung presiden. Melalui wawancara ini, kita mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana Luhut melihat perannya dalam pemerintahan dan tantangan yang dihadapinya setiap hari.

Berita Terkait