UAH Soal Debat Capres Pertama, Singgung Adu Argumen yang Berkelas

UAH Soal Debat Capres Pertama, Singgung Adu Argumen yang Berkelas

Komentar UAH Soal Debat Capres 2024 (dok.Youtube.com/Adi Hidayat Official)

"Kita sedang mencari sosok pemimpin, kita sedang ingin mendapati sosok kepala negara,dan kepala pemerintahan yang tangguh yang memiliki gagasan positif, yang memahami tentang  seluruh konteks persoalan negeri ini. Sehingga dari citra yang bisa dilihat kekinian ia bisa membuat sebuah landscape Indonesia kedepan seperti apa." kata UAH. 

Kandidat presiden yang terpilih nanti harus mampu menampilkan gagasan yang bisa didengar oleh masyarakat Indonesia. 

"Ada baiknya kalau kami mengusulkan untuk kedepan fokus seluruh calon presiden ini lebih baik akan terpandang mulia jika lebih banyak menampilkan gagasan-gagasan yang bisa didengar." lanjut UAH.

5. Singgung persoalan dan visi misi untuk Indonesia 

Pembahasan tentang persoalan pemerintahan, hukum, dan  HAM, demokrasi, kebijakan publik, hingga pemberantasan korupsi harus diprioritaskan untuk kemajuan Indonesia. 

"Sejujurnya, kita tidak mendapati satu esensi yang terstuktur dari mulai akar persoalannya, cara mengentaskannya, solusi yang ditawakan seperti apa. Kita hanya mendapat sajian bahwa bagaimana satu dan yang lain saling menampilkan argumentasi  baik itu yang menguatkan atau melemahkan." ungkap UAH. 

Visi misi kandidat peresiden hingga persoalan korupsi juga tidak luput UAH komentari dengan bijak. 

"Indonesia di periode kepemimpinan 2024/2029 seorang presidennya memiliki satu visi dan kinerja atau rancangan program dan kerja utuk mengentaskan semua turunan korupsi ini. Sehingga setidaknya kita  tidak bisa mendengar lagi ada korupsi di Indonesia dengan masif." kata UAH.

6. Singgung adu argumen yang berkelas

"Akan lebih bagus jika seluruh calon-calon presiden yang berdiskusi atau berdebat ini menampilkan gagasan kepada publik  sehingga semua bisa mendengar dan adu argumennya adalah adu argumen yang berkelas" 

UAH berkomentar tentang sejumlah materi yang disajikan oleh para kandidat presiden yang masih abu-abu belum menyinggung inti sari permasalahan sebenarnya. 

"Kita berharap bahwa materi-materi yang disajikan adalah bisa menjadi bagian dari perasaan kebutuhan masyarakat dan bangsa Indonesia, ya kalau kita bisa berharap  panitia dari  debat ini bisa menyajikan inti sari kebutuhan berbangsa dan bernegara  dan menurunkan satu wewenang-wewenang menjadi otoritas atau juga bisa dikatakan kewenangkan dari kepala pemerintahan." jelas UAH. 

UAH berpendapat bahwa calon presiden yang terpilih nanti dapat membawa Indonesia lebih berkemajuan untuk kedepan. 

"Lewat sesi ini kita punya seorang sosok calon presiden yang punya landscape untuk membangun, mencerahkan, dan membawa Indonesia dalam satu kondisi yang lebih berkemajuan untuk kedepan. " 

Di akhir komentarnya, UAH berpesan kepada andidat presiden diharapkan dapat tetap semangat untuk merukunkan dan menyatukan masyarakat Indonesia yang terpecah belah. 

"Masyarakat di bawah itu tergantung kepada elitnya" tutup UAH.


Berita Terkini