SUBANG-Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Subang menggelar Operasi Keselamatan Lodaya 2024.
Operasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas, mengurangi angka kecelakaan, serta mengurai kemacetan di sejumlah titik rawan.
Kasatlantas Polres Subang, AKP Sudirianto, menjelaskan bahwa operasi ini menerapkan metode 40% pre-emptive, 40% preventive, dan 20% repressive atau penindakan terhadap pelanggar lalu lintas.
“Penindakan dilakukan dengan menggunakan ETLE Mobile dan ETLE Statis. Untuk ETLE Mobile, petugas bisa langsung merekam pelanggaran melalui HP. Sedangkan ETLE Statis sudah berjalan di tiga titik di Subang dan beroperasi selama 24 jam penuh,” ungkapnya.
Dalam seminggu, sistem ETLE Statis telah merekam lebih dari seribu pelanggaran. Data yang terekam kemudian diproses di kantor back office untuk memastikan pelanggaran yang valid sebelum surat tilang dikirimkan kepada pemilik kendaraan melalui jasa pengantar.
AKP Sudirianto menjelaskan, operasi Keselamatan Lodaya juga menyasar beberapa titik rawan kemacetan dan kecelakaan.
“Kami fokus di trouble spot yang sering terjadi kemacetan, seperti di area pabrik di depan PT Taekwang. Selain itu, kami juga melakukan operasi di jalur Pantura, seperti Ciasem dan Kalijati, yang rawan kecelakaan,” jelasnya.
Dia menyebut, hasil operasi selama dua hari menunjukkan dampak positif. Sehingg dalam dua hari operasi ini belum ada laporan kecelakaan.
“Mudah-mudahan dengan pola operasi selama 14 hari ini, angka kecelakaan dapat berkurang secara signifikan,” terangnya.
Menurut AKP Sudirianto, kecelakaan di wilayah Subang banyak disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu kondisi jalan, dan kendaraan.
Saat ini, banyak jalan yang mengalami kerusakan akibat proyek pembangunan serta beban kendaraan berat yang melebihi kapasitas jalan.
“Kami terus melakukan konsolidasi dan tindakan terhadap pengemudi truk yang melanggar aturan muatan. Banyak jalan di Subang yang hanya mampu menahan beban 8-13 ton, tetapi sering dilewati truk dengan muatan hingga 30 ton,” katanya.
Selain itu, pihak kepolisian juga menyoroti maraknya penggunaan sepeda listrik di jalan raya.
“Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak menggunakan sepeda listrik di jalan raya, terutama bagi anak-anak di bawah umur. Tingkat fatalitas kecelakaannya cukup tinggi,” tegasnya.
Dengan adanya Operasi Keselamatan Lodaya 2024, Sudir berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya tertib berlalu lintas demi keselamatan bersama.
“Kami juga menekankan bahwa operasi ini bukan untuk menakut-nakuti masyarakat, melainkan untuk meningkatkan kedisiplinan dan keselamatan di jalan raya,” pungkasnya. (cdp)