Rumah Warga di Cipaisan Purwakarta Diduga Dilempar Bom Molotov, Polisi Gelar OLah TKP

Rumah Warga di Cipaisan Purwakarta Diduga Dilempar Bom Molotov, Polisi Gelar OLah TKP

Petugas dari Polres Purwakarta saat melakukan olah TKP lokal rumah yang diduga dilempari bom molotov di Purwakarta. (Adam Sumarto/Pasundan Ekspres)

PURWAKARTA-Sebuah rumah di Kaum Kidul, Kelurahan Cipaisan, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta diduga dilempari bom molotov. Polisi masih menyelidiki pelaku pelemparan tersebut.

Insiden itu terjadi di rumah yang ditempati Riana Puspasari (43) warga Kelurahan Cipaisan, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta, Senin (28/7/2025), sekira pukul 05.30 WIB.

Saat kejadian, rumah dalam keadaan kosong selama satu minggu, karena pemilik rumah sedang menunggu orang tuanya yang sedang sakit di Perumahan Batu Mas Regency, Kelurahan Cisereuh, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta.

Kejadian itu pertama kali diketahui oleh Lilis Liswara (46) yang kaget saat membuka pintu gerbang, melihat ada bekas botol yang membakar tembok dengan warna hitam. 

BACA JUGA: Pimpinan Ponpes Cabuli Santri, MUI Purwakarta Minta Pelaku Dihukum Berat, KH John Dien: Bukan Cerminan Dunia Pesantren

Kemudian, Lilis melaporkan hal tersebut kepada Aris Susanto (45) bahwa dirinya melihat ada botol bekas yang diduga botol tersebut membakar tembok dan kusen pintu sehingga terlihat warna hitam. 

Lalu, Aris pun datang ke lokasi kejadian, ternyata benar, kemudian melaporkan ke Ketua RT dan Ketua RW Serta melaporkan ke Bhabinkamtibmas. 

Kapolres Purwakarta, AKBP I Dewa Putu Gede Anom Danujaya melalui Kasatreskrim, AKP Uyun Saepul Uyun menduga rumah korban dilempari bom molotov. Pihaknya sudah turun ke lokasi untuk melakukan olah TKP.

"Kami mengamankan barang bukti berupa botol kecil bekas arak bersumbu kain dalam keadaan pecah pada bagian bawahnya," kata Uyun kepada wartawan, Selasa (29/7/2025).

BACA JUGA: Mengenal SMAN 1 Subang: Deretan Prestasi Hingga Ekstrakurikuler Menarik

Menurutnya, pihaknya masih melakukan penyelidikan mendalam terkait kasus itu. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

"Tak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa ini. Tapi kita memastikan akan mengusut tuntas kasus ini demi menjamin rasa aman masyarakat," ujar Uyun.

Kasus pelemparan bom molotov bukan yang pertama kali terjadi di Kabupaten Purwakarta. Sebelumnya, pada Selasa (31/10/2023) sekitar pukul 22.00 WIB juga terjadi pelemparan bom molotov.

Adapun sasarannya Pesantren Ibnu Sina Al Qonun yang berlokasi di Jalan Kapten Halim, tepatnya Kampung Simpang, Kelurahan Sindangkasih, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta.

Pengurus Pesantren Ibnu Sina Al Qonun, Ustad Jafar Joban menjelaskan, diduga sasaran pelemparan diduga bom molotov itu adalah bangunan sekolah. 

Akan tetapi, sambungnya, terhalang ranting pohon, sehingga jatuh di lapangan tak jauh dari sekolah dan meledak. Lalu apinya membakar ranting pohon.

"Jadi bom itu dilempar dari luar sekolah, tapi tertahan ranting pohon sehingga jatuh ke lapangan. Untung tidak sampai ke bangunan SMP," ucap Jafar kepada wartawan, Rabu (1/11/2023).

Dia melanjutkan, teror diduga bom molotov itu terjadi pada sekitar pukul 22.00 malam. "Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Hanya saja api sempat membesar dan membakar dedauan dan ranting pohon," kata Jafar.(add/ded)


Berita Terkini