Menyelamatkan Warisan Dunia, Haji Jalal Dukung Suara Akademisi dan Masyarakat Adat Raja Ampat

Menyelamatkan Warisan Dunia, Haji Jalal Dukung Suara Akademisi dan Masyarakat Adat Raja Ampat

DUKUNG SUARA. TANGGAPI SERIUS. Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Komisi XII, H. Jalal Abdul Nasir, Ak., mendukung suara akademisi maritim Marcellus Hakeng Jayawibawa terkait dampak ekologis dari tambang di Raja Ampat.

Kekhawatiran terhadap nasib Raja Ampat sebagai kawasan konservasi laut paling kaya di dunia kembali mencuat, seiring meluasnya aktivitas pertambangan nikel di beberapa pulau kunci. 

Menyikapi hal ini, akademisi maritim Marcellus Hakeng Jayawibawa mengingatkan bahwa dampak ekologis dari tambang bukan hanya mengancam alam setempat, tetapi juga reputasi Indonesia di mata dunia. 

Raja Ampat bisa kehilangan statusnya sebagai geopark dunia jika kerusakan terus berlanjut, dan itu berarti kehilangan kehormatan sebagai bangsa yang dipercaya menjaga warisan umat manusia.

Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Komisi XII, H. Jalal Abdul Nasir, Ak., menanggapi serius peringatan tersebut. Menurutnya, suara akademisi dan masyarakat adat harus menjadi rujukan utama dalam perumusan dan evaluasi kebijakan tambang. 

BACA JUGA: Kurban 7 Sapi dan 115 Domba sebagai Wujud Cinta kepada Allah, Haji Jalal Distribusikan Daging ke Bekasi, Karawang dan Purwakarta

“Ketika suara rakyat bersatu dengan suara ilmu pengetahuan, maka negara wajib mendengarkan,” kata Haji Jalal saat dikonfirmasi, Ahad (8/6).

Haji Jalal menilai, eksploitasi sumber daya alam harus disertai tanggung jawab ekologis dan moral. Terlebih di kawasan seperti Raja Ampat, yang tak hanya menyimpan cadangan mineral, tetapi juga nilai-nilai kebudayaan dan spiritual masyarakat setempat. 

“Ini bukan hanya soal tanah dan batu, tapi tentang identitas dan amanah kita sebagai bangsa,” ujarnya menegaskan.

Ia juga menekankan perlunya evaluasi terhadap seluruh izin usaha pertambangan di wilayah tersebut, serta audit menyeluruh terhadap dampak lingkungan dan sosial. 

BACA JUGA: Haji Jalal Abdul Nasir Desak Evaluasi Menyeluruh Tambang Nikel di Raja Ampat

Haji Jalal mendesak agar pemerintah membuka ruang dialog lebih luas bagi masyarakat adat, akademisi, dan aktivis lingkungan, agar arah pembangunan benar-benar berpihak pada keberlanjutan.

Tak lupa, ia menyampaikan penghormatan kepada para pemuda dan aktivis yang terus menyuarakan perlindungan Raja Ampat dengan cara damai. 

“Mereka bukan pengganggu, mereka penjaga. Apa yang mereka lakukan adalah bentuk cinta terhadap tanah air yang otentik,” ucapnya.

Haji Jalal menyerukan agar investasi di sektor energi dan mineral ke depan tidak lagi bertumpu pada narasi pertumbuhan semata, melainkan juga pada keberlangsungan hidup.

"Indonesia bisa jadi kekuatan ekonomi hijau dunia. Tapi langkah ke sana hanya mungkin kalau kita mulai dari satu kata: lindungi,” kata Haji Jalal.(add)


Berita Terkini