5 Fakta Kebakaran Hebat di SP Pertamina Cidahu Subang, 2 Pekerja Luka Bakar dan Ribuan Rumah Terdampak

Api membumbung tinggi di SP Pertamina Cidahu Subang pada Selasa pagi (5/8/2025). Warga Cidahu yang dekat dengan lokasi Pertamina itu mendengar suara ledakan kencang.
SUBANG – Kebakaran hebat terjadi di Stasiun Pengumpul (SP) Pertamina EP Regional 2 Zona 7 Field Subang, Desa Cidahu, Kabupaten Subang, pada Selasa (5/8/2025) sekitar pukul 04.18 WIB.
Peristiwa ini diawali suara gemuruh dan ledakan keras yang membuat warga sekitar panik dan berhamburan keluar rumah. berikut 5 fakta seputar kebakaran hebat di SP Pertamina Cidahu Subang:
Ledakan dan Suara Gemuruh
Seorang saksi mata, Derli, warga sekitar lokasi, mengungkapkan bahwa sebelum terjadi ledakan, terdengar suara gemuruh yang berlangsung cukup lama.
BACA JUGA: 2 Korban Luka Bakar Berat Ledakan SP Pertamina Cidahu Subang Dirujuk ke Rumah Sakit Pertamina
"Ada suara gemuruh sekitar 10 menit. Saya keluar untuk mencari tahu sumbernya, ternyata dari arah utara. Tidak lama kemudian terjadi ledakan besar disertai semburan api," ujar Derli.
Ledakan keras dilaporkan terjadi dua kali, mengakibatkan kaca sejumlah rumah warga pecah.
Dua Pekerja Luka Bakar
Menurut keterangan resmi, ledakan terjadi saat delapan karyawan yang sedang bertugas pada shift 3 mendengar suara desis kebocoran gas. Dua orang pekerja kemudian melakukan pengecekan, namun pipa gas di ruang Plant CO² Removal meledak. Ledakan bahkan terdengar hingga ke Kampung Babakan, Desa Cidahu.
BACA JUGA: Pertamina Pastikan Ganti Rugi Rumah Warga yang Rusak Akibat Ledakan
Akibat insiden tersebut, dua pekerja mengalami luka bakar:
-
Asep Andan (80% luka bakar), warga GSK 1 Cilaja
-
Andi Irawan (9% luka bakar), warga Cidahu
Keduanya telah dilarikan ke RS Hamori untuk mendapatkan perawatan medis.
Ribuan Rumah Alami Pemutusan Jargas
Senior Field Manager Pertamina EP Subang Field, Ndirga Andri, membenarkan adanya kebocoran pipa yang memicu kebakaran dan ledakan.
Ia menyatakan Pertamina segera memberikan kompensasi kepada warga terdampak.
"Kami sudah mendata rumah warga yang mengalami kerusakan seperti kaca pecah. Perbaikan akan segera dilakukan. Saat ini kondisi sudah aman, namun operasional belum dapat dipastikan kapan kembali normal," ujar Ndirga.
Menurut data awal, sekitar 9.000 rumah di sekitar lokasi diputus jaringan gas nya, terdampak oleh ledakan tersebut.