News

Anggur Muscat di Thailand Mengandung Residu Kimia, Apa Bahayanya Bagi Kesehatan Manusia?

Anggur Muscat di Thailand Mengandung Residu Kimia, Apa Bahayanya Bagi Kesehatan Manusia?
Ilustrasi Anggur Muscat (dok.pexels.com/Pixabay)

PASUNDAN EKSPRES - Media sosial baru -baru ini digemparkan dengan penemuan Anggur Muscat di Thailand yang diduga mengandung residu kimia. Lalu, apakah residu kimia tersebut berbahaya jika dikonsumsi oleh manusia?

Dilansir dari cnnindonesia.com, Jaringan Peringatan Pestisida Thailand (Thai-PAN) pada Kamis (24/10) mengumumkan bahwa puluhan residu kimia berbahaya ditemukan dalam kandungan anggur Shine Muscat yang diimpor ke Negeri Gajah Putih.

BACA JUGA:Pembekuan BEM FISIP Unair Dicabut, Ini Penjelasan Dekanat

Ditemukan, ada sebanyak 23 dari 24 sampel anggur Shine Muscat yang diambil dari 15 toko di seluruh Bangkok terbukti mengandung residu pestisida dengan kadar melebihi batas wajar.

Temuan Anggur Muscat mengandung Residu Kimia itu berdasarkan hasil tes laboratorium Thai-PAN yang bekerja sama dengan Majalah Chalard Sue (Smart Buy), Yayasan untuk Konsumen, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA).

BACA JUGA:Usai Retreat, Jajaran Kabinet Merah Putih Bawa Semangat Kebersamaan ke Jakarta

"Satu sampel mengandung Chlorpyrifos, bahan kimia berbahaya (Tipe 4) yang dilarang. Sedangkan 22 sampel lain mengandung 14 jenis residu beracun yang melebihi batas wajar (ditetapkan tidak lebih dari 0,01 mg/kg)," demikian bunyi temuan Thai-PAN, seperti dikutip The Nation.

Fakta lain terungkap, bahwa Thai-PAN merinci sebanyak 50 jenis residu beracun yang berbeda telah terdeteksi di anggur-anggur tersebut. 

Di antaranya adalah terdapat dua residu Tipe 4 yakni Chlorpyrifos dan Endrin aldehyde. Kemudian 26 residu Tipe 3, yang tak disebutkan secara detail.

BACA JUGA:Ruhimat-Aceng Kudus Yakin Mampu Atasi Pengangguran di Kabupaten Subang

Selanjutnya, ditemukan juag 22 residu yang tak terdaftar di bawah peraturan zat berbahaya Thailand, antara lain Triasulfuron, Cyflumetofen, Chlorantraniliprole, Flonicamid, Etoxazole, dan Spirotetramat.

"Tiga puluh tujuh dari 50 zat beracun yang ditemukan adalah pestisida sistemik (terhitung 74 persen), yang berpotensi tertinggal di dalam jaringan anggur sehingga sulit untuk dicuci," demikian temuan tersebut.

BACA JUGA:Reynaldi-Agus Masykur Janji Sejahterakan Buruh Tani jika Terpilih di Pilbup Subang Nanti

Dilansir dari India Today, mengonsumsi buah anggur dengan residu pestisida tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk potensi bahaya pada sistem saraf, gangguan fungsi hormon, dan bahkan peningkatan risiko kanker tertentu.

Oleh sebab itu, Thai-PAN mendesak para penjual dan distributor untuk menentukan dengan jelas negara asal barang impor demi kemudahan penelusuran. Thai-PAN juga meminta para penjual mengeluarkan sisa stok anggur Shine Muscat yang terdeteksi beracun dari rak mereka.

Lebih dari itu, para penjual harus membatalkan impor dari pemasok dan sumber anggur yang terkontaminasi residu beracun apabila terjadi pelanggaran berulang, dikutip dari National Thailand. (nym)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua