SUBANG-Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang tinggal 28 hari lagi, Ketua Umum Panji Subang, Iwan Irawan Prayoga, menyampaikan iimbauan tegas kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk memperkuat pengawasan, pencegahan, dan penindakan terhadap praktik money politik.
Menurut Iwan, peran Bawaslu sangat penting untuk menciptakan pemilihan yang jujur dan adil (jurdil).
Ia menegaskan, bahwa praktik money politik, yang kerap terjadi saat kontestasi politik dapat mencederai integritas demokrasi dan mengganggu kebebasan pemilih dalam menentukan pilihannya.
“Kita semua tentu menginginkan Pilkada yang jurdil. Ini adalah kesempatan kita untuk menciptakan ruang demokrasi yang terbuka, dan penuh kebahagiaan,” terangnya kepada Pasundan Ekspres.
Namun, kata Iwan, money politik menjadi ancaman serius bagi terciptanya suasana yang sehat dan damai dalam proses pemilihan kepala daerah.
Iwan mengingatkan Bawaslu untuk tidak hanya sekadar mengawasi, tetapi juga melakukan langkah pencegahan yang efektif serta tindakan tegas terhadap para pelaku praktik kecurangan ini.
“Dengan waktu yang semakin dekat, kita harap Bawaslu benar-benar hadir di tengah masyarakat untuk memastikan tidak ada lagi celah bagi praktik money politik yang merusak proses demokrasi,” terangnya.
Selain itu, Iwan juga mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama di wilayah Subang, untuk ikut mengawasi proses Pilkada.
Ia berharap masyarakat tidak tergiur dengan tawaran yang mengandung unsur money politik, tetapi fokus pada memilih pemimpin yang amanah dan berintegritas.
“Pemilih adalah kunci utama demokrasi. Saat kita bisa menutup peluang bagi money politik, kita akan merasakan Pilkada yang lebih damai, jujur, dan adil, sehingga masyarakat bisa menyambut pemimpin yang memang benar-benar dipilih dari hati nurani rakyat,” pungkasnya.(cdp/ysp)