SUBANG-Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Subang, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih melakukan tahap komunikasi dengan beberapa partai politik. Hingga saat ini, belum ada kepastian dengan partai mana PKS akan berkoalisi.
Ketua PKS Subang, Agus Masykur Rosyadi menyampaikan, PKS telah menjalin komunikasi dengan Partai Golkar, PDIP, PAN, dan Gerindra. Namun, belum ada kesepakatan resmi terkait koalisi.
"Ada rumor saya digadang-gadang dengan bu Elita, tetapi sampai hari ini rumor tersebut belum berkembang lebih lanjut," ujarnya kepada Pasundan Ekspres.
Ia menambahkan, PKS masih membuka berbagai kemungkinan terkait koalisi, termasuk dengan Golkar.
“Kami masih cair, belum ada ikatan koalisi resmi antara PKS dengan partai manapun,” terangnya.
Ia menekankan, bahwa komunikasi politik masih berjalan dengan semua partai, dan belum ada kepastian mengenai calon pasangan atau partai yang akan berkoalisi dengan PKS.
"Bisa saja PKS berkoalisi dengan Golkar atau dengan partai lain. Mohon doanya agar proses ini berjalan dengan lancar," tambahnya.
Agus menegaskan, PKS akan menyampaikan kepastian terkait koalisi jika sudah ada keputusan final.
Sementara itu, Agus berharap agar semua pihak dapat bersabar dan mendukung proses komunikasi yang sedang berlangsung.
"Hari ini mohon doanya saja agar prosesnya berjalan dengan lancar, komunikasi dengan partai-partai lancar, dan pada akhirnya ada pasangan yang bisa dikerucutkan," tuturnya.
Sementara itu mengenai calon yang diusung dari PKS, Agus Masykur telah menerima perintah dari partainya untuk maju dalam Pilkada mendatang.
"Saya diperintahkan oleh partai untuk mengikuti perhelatan Pilkada 2024, tapi sampai hari ini kita masih dalam proses komunikasi dengan partai politik lain," ungkap.
Agus menyadari bahwa dengan hanya empat kursi yang diperoleh PKS dalam Pemilu legislatif, partainya tidak dapat bergerak sendiri dan harus membentuk koalisi dengan partai lain.
"Artinya, hal ini masih dalam proses dan belum final. Nanti kita lihat saja tanggal 27 sampai 29 Agustus saat masa pendaftaran, bagaimana dinamika politiknya, karena politik itu dinamis," ujarnya.(cdp/ysp)