SUBANG-Masyarakat Subang pasti sudah tidak asing lagi dengan Tugu Benteng Pancasila. Namun, bagaimana latar belakang sejarah dibalik tugu tersebut?
Dosen Pendidikan Sejarah Institut Pangeran Dharma Kusuma Anggi A. Junaedi menjelaskan, awalnya banyak sekali warga warga Subang yang terpapar ideologi komunis.
"Jadi banyak penduduk Subang yang terpengaruh oleh komunis. Hal ini tidak lepas dari kondisi saat itu yg memang didominasi oleh buruh perkebunan," ucapnya.
Ia mengatakan, sebagian besar objek dari penyebaran komunis pada saat itu adalah kaum buruh. Saking kuatnya pengaruh komunisme maka pada tahun 1965-an Subang dikenal dengan istilan Baskom (Basis Komunis).
"Biasanya, buruh menjadi salah satu objek penyebaran komunis. Pasca Gerakan 30 September, Subang dianggap sebagai Basis Komunis (Baskom) karena keterlibatan sebagian penduduk sebagai simpatisan PKI," ucapnya.
Anggi bilang, paham komunis di Subang pada saat itu bisa dikatakan besar dan kuat karena paham tersebut berkembang di daerah perkebunan. Wilayah Subang sendiri memiliki kultur perkebunan yang sangat kental.
"Kemungkinan besar dan kuat ya, mengingat komunis tumbuh subur di daerah-daerah perkebunan," ucapnya.
Lanjut, ia menjelaskan pesatnya pertumbuhan paham komunis di daerah perkebunan Subang saat itu disebabkan oleh semangat kaum buruh dalam meninggalkan kesengsaraan sebagai rakyat kecil.
"Sejak awal PKI menjadikan mereka sebagai Partai Rakyat yang berusaha meninggikan harkat rakyat kecil. Isu-isu yg diangkat seperti upah kerja yang layak dan pembagian tanah. Subang sebagai wilayah perkebunan merupakan lahan yang "seksi" bagi komunis. Mereka memanfaatkan hubungan patron-klien yang terjadi di Subang melalui isu-isu tadi. Secara sosiologis, rakyat kecil akan tertarik dan menerima dgn penuh semangat tawaran-tawaran PKI tadi," ucapnya.
Melihat stigma komunisme yang senantiasa melekat pada Subang, Bupati Subang saat itu, Atju Samsuddin yang 'gerah' akhirnya meresmikan Tugu Benteng Pancasila pada tahun 1978.
Hal tersebut dilakukan untuk menghapus stigma tersebut dan menegaskan bahwa Subang memegang teguh ideologi Pancasila.
"Akhirnya, Subang menjadi salah satu wilayah pembersihan. Bupati Subang saat itu "risih" dengan sebutan Baskom yang melekat pada Subang. Lalu, untuk menghilangkan stigma itu, Bupati membangun Benteng Pancasila sebagai penanda bahwa penduduk Subang tidak mendukung komunis. Justru penduduk Subang sangat menghargai Pancasila sebagai falsafah negara," ucapnya.
Tugu Benteng Pancasila berada di area Alun-alun Subang yang beralamat di Jl. Letnan Jenderal S. Parman No.6, Pasirkareumbi, Kecamatan Subang.
Biasanya masyarakat Subang biasa berolahraga di area tersebut sambil memandangi kegagahan dari Tugu Benteng Pancasila, sekaligus mengingatkan mereka soal ideologi Pancasila.(fsh/ysp)