News

Pakar Menyebut Elaelo Mbalelo, Melakukan Tindakan Tidak Etis dan Tak Terpuji

Elaelo
Pakar menyebutkan elaelo melakukan tindakan tidak etis dan tak terpuji. (screenshot @google)

PasundanEkspres - Elaelo terus menjadi pusat perhatian berbagai kalangan setelah viral belakangan ini. Para pakar keamanan menilai bahwa layanan yang mengklaim sebagai pengganti X ini mbalelo karena melakukan tindakan tidak etis, tidak terpuji, dan cenderung melanggar hukum.

"Pada awalnya, trik Elaelo untuk menjadi viral adalah dengan menjanjikan 1.000 centang biru bagi pengguna yang mendaftarkan diri pertama kali dan mengklaim sebagai platform kebanggaan anak bangsa. Namun sayangnya, Elaelo kemudian melakukan beberapa tindakan tidak etis dan cenderung melanggar hukum," ujar Alfons Tanujaya, pakar keamanan siber dari Vaksin.com.

Menurut Alfons, ada dua tindakan Elaelo yang dinilainya tidak etis dan tidak terpuji. Pertama, mengklaim dirinya dibuat oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

"Situs elaelo.id menampilkan logo Garuda Pancasila dan tulisan 'Under Construction by Kominfo'. Ini memberikan kesan seolah-olah Elaelo adalah aplikasi yang didukung atau dibangun oleh Kominfo. Hal ini jelas menyesatkan karena Kominfo sendiri tidak pernah menginformasikan adanya aplikasi pengganti X di bawah Kominfo bernama Elaelo," jelas Alfons.

Kedua, salah satu admin Elaelo, Iron Dome #Hmei, melakukan manipulasi berita dari portal berita terkemuka.

"Mereka sengaja mengubah berita menjadi palsu bahwa aplikasi ini direkomendasikan oleh Kominfo. Sudah judul berita dimanipulasi, disebarkan pula," kata Alfons.

Karya Anak Bangsa

Alfons menyayangkan aksi mbalelo Elaelo. Layanan mereka sebenarnya bisa menjadi kebanggaan, namun dalam prakteknya melakukan tindakan kurang terpuji.

Elaelo seharusnya mencontoh karya anak bangsa lainnya, salah satunya adalah Palapa yang dibuat oleh Gildas dan Onno W. Purbo. Palapa memiliki kemampuan mumpuni dan bisa menyaingi platform chat milik raksasa teknologi dengan cara yang etis dan terpuji.

"Palapa menyediakan platform chat yang bisa jadi saingan WhatsApp, Telegram, atau Signal. Platform ini adalah karya anak bangsa dan tidak melakukan tindakan tidak terpuji dalam menyebarkan informasi layanannya. Hebatnya lagi, mereka mengutamakan keamanan pengguna dan melakukan pendanaan mandiri dalam memberikan layanannya," pungkas Alfons.

Berita Terkait