News

Albert Anggara Putra Sebut PAD Pariwisata Belum Optimal, Bapenda: Wisata Alam Kontribusi Paling Besar

Albert Anggara Putra
SOROTI PAD: Anggota DRPD Kabupaten Subang Fraksi PAN, Albert Anggara Putra menyoroti soal PAD Subang.

SUBANG-Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Subang, Albert Anggara Putra menilai Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata belum optimal.

Dia mengatakan, pemerintah perlu mengambil kebijakan atau sistem manajemen terhadap sektor wisata. Mengingat, sektor pariwisata memiliki peran dalan kontribusi peningkatan PAD.

“Menurut saya PAD harus terus dioptimalisasikan lagi, pengelolaannya lebih maksimal karena sektor pariwisata dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan PAD,” kata Albert kepada Pasundan Ekspres.

Menurutnya, wilayah yang berkontribusi besar terhadap pendapatan asli daerah akan mendapat perhatian lebih, terutama terhadap pembangunan wilayah tersebut.

“Apabila masih bisa digenjot, ya harus terus digenjot, bertujuan untuk meningkatan kemandirian dan kapasitas fiskal pemerintah daerah dengan mengoptimalkan realisasi sumber PAD berdasarkan potensi masing-masing,” terangnya.

Albert berharap, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Subang agar memaksimalkan berbagai potensi alam yang dapat dijadikan sebagai tempat pariwisata guna meningkatkan pundi-pundi pendapatan asli daerah.

“Apabila PAD tiap tahunnya meningkat terus, dan anggaran belanja diefisensikan lagi untuk kebutuhan skala prioritas lebih terjamin,” tuturnya.

Anggota DPRD Dapil Subang 5 ini menjelaskan, dengan memaksimalkan sektor pariwisata akan berdampak langsung kepada sektor lain seperti kegiatan jasa yang ada di kawasan wisata seperti, hotel, restoran, dan sarana transportasi.

Karena itu, lanjut Albert, dirinya merekomendasikan, agar instansi terkait lebih memaksimalkan peran dalam mengejar target-target pendapatan di tahun 2024 yang mana di nilai PAD sangat potensial jika terkelola dengan baik.

Sementara itu, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Subang, Dadang Darmawan menyampaikan, objek wisata alam memiliki kontribusi paling besar terhadap pendapatan asli daerah (PAD).

“Untuk PAD pariwisata daerah Subang sampai dengan sekarang itu masih tetap andalan dari tempat-tempat wisata yang ada di daerah selatan, mulai dari Sari Ater, D’Castello, Asttro Higlands, The Ranch, Smarthill dan lainnya,” terangnya.

Dia mengatakan, PAD dari sektor wisata tersebut meliputi pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak parkir dan termasuk pajak reklame yang tiap tahun pendapatannya meningkat.

“Awal tahun ini hingga 4 April 2024 tercatat PAD Subang dari pajak reklame total sejumlah Rp1 miliar, pajak barang jasa tertentu atau PBJT dari restoran Rp6 miliar, jasa perhotelan Rp3 miliar, jasa parkir Rp317 juta, pajak kesenian dan hiburan Rp776 juta,” kata Dadang.

Dia menyebut, untuk saat ini pendapatan asli daerah dari sektor wisata tertinggi adalah Sari Ater dengan total PAD Rp.1.986.236.140.

Kemudian peringkat kedua adalah Asstro Higlands dengan PAD Rp720.859.767, Florawisata D’Castello Rp319.908.253, The Ranch Rp52.587.150 dan Smarthill Rp12.371.716.

Dia menegaskan, dengan adanya objek wisata dan lainnya di Subang, Bapenda optimis pendapatan daerah tahun ini dapat mencapai target yang sudah ditentukan. 

“Kami optimis 100 persen, Bapenda di tahun 2024 ini kita dapat target untuk pajak daerah sebesar Rp342 miliar, kalau melihat pergerakan pendapatan dari masing-masing pajak daerah,” tegasnya.

Sehingga, lanjut Dadang, jika pendapatan asli daerah besar otomatis biaya untuk kegiatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Subang akan lebih terjamin.

Terpisah, Kepala Disparpora Subang Tatang Supriyatna mengatakan, sebagai leading sektor pariwisata di Subang, akan terus memaksimalkan untuk meningkatkan kunjungan. Salah satu upaya yang akan dilakukan yakni dengan banyak event promosi wisata.

"Kami merespon harapan pak Pj Bupati, bahwa banyaknya event di Subang ini sangat penting untuk mempromosikan wisata," ujarnya.

Dia mengatakan, banyak event merupakan komponen penting juga dalam menggaet wisatawan selain pembenahan destinasi wisata.(cdp/ysp)

 

Berita Terkait