SUBANG-Cabup nomor urut 3, Asep Rochman Dimyati (ARD) merespon soal permasalahan ketenagakerjaan di Subang dalam agenda Mimbar Pemimpin yang digelar Pasundan Ekspres, Kamis (24/10) di Graha Pena Pasundan Ekspres.
Dalam kesempatan tersebut, ia merespon pertanyaan soal isu ketenagakerjaan dari para audiens. Ia mengatakan, salah satu faktor banyaknya pengangguran di Kabupaten Subang adalah dikarenakan permasalahan sumber daya manusia (SDM).
Menurutnya, keahlian yang dimiliki oleh para pencari kerja di Kabupaten Subang sebagian besar tidak sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
Belum lagi soal permasalahan mengenai pendidikan masyarakat yang memprihatinkan. Diketahui angka anak tidak sekolah (ATS) di Kabupaten Subang mencapai hampir kurang lebih 21.000 pada tahun 2023, sehingga dijangkakan dapat terus mempengaruhi angka pengangguran jika tidak ditangani secara serius.
Berdasarkan pengakuannya selama melakukan 'blusukan' di sejumlah daerah, dirinya menemukan salah satu alasan tingginya angka tersebut adalah faktor ekonomi dan motivasi sekolah, sedangkan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak masyarakat memerlukan pendidikan dan juga keterampilan yang memadai.
Ditambah lagi masyarakat Kabupaten Subang belum dapat memanfaatkan potensi dan peluang yang ada dalam konteks usaha dan bisnis. Ia mencontohkan, dengan banyaknya perusahaan asing dari China dan Korea seharusnya dapat dilihat sebagai peluang dalam membuka bisnis untuk memenuhi kebutuhan pekerja asing yang ada dalam perusahaan tersebut.
"Saya pernah menemani dari perusahaan Korea dan China untuk makan. Kita bela-bela datang ke Karawang hanya untuk mengantar meteka makan makanan asal mereka hingga berpuluhan juta, karena di Subang tidak ada, padahal dilihat-lihat menurut saya makanannya hampir mirip dengan makanan kita hanya saja bumbunya yang berbeda. Bayangkan kalau uang sebesar itu tersebut bisa berputar di Subang," ucapnya.
Berangkat dari sana, ia beranggapan bahwa dalam mengatasi pengangguran yang ada di Kabupaten Subang salah satunya adalah dengan menyiapkan SDM yang layak dan sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
Oleh sebab itu, dirinya mengungkapkan telah memiliki program dalam memperbaiki fasilitas pendidikan di berbagai jenjang, serta memberikan program latih salur tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja dan pengembangan bagi tenaga pengajar ketika nantinya ia terpilih.
"Pendidikan adalah fondasi dari pembangunan daerah yang berkelanjutan. Kita perlu memastikan bahwa sekolah-sekolah di Subang memiliki fasilitas yang memadai dan guru-guru yang kompeten, sehingga anak-anak kita bisa bersaing," jelasnya.
Berbicara mengenai masalah lapangan pekerjaan, ARD katakan telah banyak perusahaan yang ingin berinvestasi di Kabupaten Subang, ditambah dengan adanya dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yakni Patimban dan Subang Smartpolitan.
Akan tetapi, ia bilang terdapat hal-hal yang membuat para investor tidak nyaman untuk berinvestasi sehingga mengakibatkan mereka lari dari Subang, bahkan mengurungkan niatnya untuk berinvestasi.
"Sebagai Ketua APINDO saya mengetahui banyak investor yang mau investasi di Subang, tapi karena terdapat hal-hal yang membuat tidak nyaman, akhirnya tidak jadi," ucapnya.
Ia juga merespon persoalan lapangan kerja untuk laki-laki masih sangat sedikit, dikarenakan banyaknya industri padat karya yang akhirnya mengakibatkan angka pengangguran laki-laki jauh lebih tinggi dibanding perempuan, sehingga mengakibatkan peran dalam sebuah keluarga bergeser.
Melihat permasalahan tersebut, ia mengatakan jika terpilih nanti, dirinya akan tegas dalam membuat regulasi tentang lapangan kerja yang proporsional, sehingga SDM yang ada dapat terserap dengan baik.(fsh/ysp)