News

Ragam Cara Tekan Harga Beras, Pj Bupati Dorong BUMDes dan BUMD Bisnis Pertanian

MENINJAU: Pj Bupati Subang, Dr. Imran saat meninjau pasar tradisional untuk melihat harga kebutuhan pokok yang saat ini mengalami kenaikan.CINDY DESITA PUTRI/PASUNDAN EKSPRES

SUBANG-Harga beras di pasaran saat ini sedang melambung tinggi hingga mencapai Rp15.000 per kilogram. Dampak tersebut sangat dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Subang. 

Kenaikan harga beras ini mendapat atensi dari Penjabat Bupati Subang, Dr Imran. Dia turun langsung ke pasar Terminal dan Pasar Pujasera Subang untuk melihat harga kebutuhan pokok yang saat ini mengalami kenaikan. 

Di Pasar Terminal, Imran menemui pedagang beras, sayur, daging, dan beberapa kebutuhan pokok lainnya. Sedangkan di Pasar Pujasera Imran kembali mendatangi pedagang beras untuk memastikan harga beras di pasaran. 

Pada peninjauan tersebut, Imran menyatakan isu kenaikan harga beberapa kebutuhan pokok ternyata tidak terjadi, namun khusus untuk beras memang terjadi kenaikan harga yang cukup signifikan.  

Terkait kenaikan harga beras yang cukup tinggi, Imran mengajak semua pihak untuk mengevaluasi manajemen produksi beras yang ada di Kabupaten Subang. Menurutnya, Kabupaten Subang sebagai lumbung padi ketiga asional tidak kekurangan stok beras. 

"Yang lebih penting lagi manajemen produksinya itu bagaimana. Bagaimana hasil pertanian bisa disimpan di tingkat daerah. Ini ada masalah, karena di pasar Subang tidak ada beras produk asli Subang. Mungkin kita jual padi tapi beli beras," ujarnya. 

Dia mendorong BUMDes yang ada di desa dan BUMD Kabupaten Subang untuk menjalankan bisnis pertanian agar harga beras di Kabupaten Subang dapat dikendalikan. 

"Seharusnya kita mulai kelola dari tingkat desa mulai lumbung pangan, manfaatkan Bumdes, dan BUMD sudah saya instruksikan untuk berbisnis di bidang pertanian agar kondisi seperti saat ini tidak terjadi," ujarnya.(cdp/ysp)

Berita Terkait