Diskominfotik Kabupaten Bandung Barat Klaim Data Penduduk Aman, Tak Ada Kebocoran Atas Serangan Peretas

Diskominfotik Kabupaten Bandung Barat Klaim Data Penduduk Aman, Tak Ada Kebocoran Atas Serangan Peretas

BANDUNG BARAT-Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menegaskan bahwa data penduduk yang dikelola pemerintah daerah tetap aman dan tidak mengalami kebocoran. Hal ini menanggapi isu yang belakangan ramai di media sosial terkait dugaan kebocoran data pribadi jutaan warga Jawa Barat oleh kelompok peretas. 

Sebagaimana diketahui, media sosial X dihebohkan dengan unggahan akun DigitalGostt pada Rabu (10/7), pukul 16.33 WIB. Dalam pernyataannya, akun yang mengklaim sebagai bagian dari kelompok DigitalGhost tersebut menyebut telah berhasil menguasai data pribadi milik sekitar 4,6 juta warga Jawa Barat.

Unggahan tersebut juga mempertanyakan kesiapan sistem pertahanan siber di Indonesia serta menyindir lemahnya pengamanan data oleh sejumlah instansi pemerintah.

Merespons hal itu, Kepala Diskominfotik KBB, Yoppie Indrawan, memastikan bahwa hingga saat ini tidak ada indikasi atau laporan resmi mengenai kebocoran data penduduk yang dikelola Pemerintah Kabupaten Bandung Barat. "Sejauh ini masih aman, tidak ada peretasan data penduduk. Kami juga belum menerima laporan terkait kebocoran data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) KBB,” ujar Yoppie saat dikonfirmasi, kemarin.

BACA JUGA: Mahasiswa UBP Karawang Gagas Tong Komposter Optimalkan Limbah Pertanian

Menurut Yoppie, Diskominfotik KBB telah membentuk Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) yang secara khusus menangani berbagai bentuk gangguan, ancaman, maupun serangan terhadap sistem informasi milik pemerintah daerah, termasuk situs dan aplikasi yang dikelola oleh Disdukcapil KBB. "Kami sudah memiliki TTIS. Begitu ada laporan atau indikasi adanya serangan, tim ini langsung bergerak melakukan tindakan perbaikan dan pemulihan agar situs pemerintah kembali berfungsi dengan baik serta aman dari konten-konten negatif," jelasnya.

Yoppie mengaku bahwa upaya serangan siber terhadap sistem digital Pemkab Bandung Barat bukan hal baru. Berdasarkan catatan internal Diskominfotik, dari Januari hingga akhir Juni 2025 tercatat sekitar 36 ribu upaya serangan yang menyasar aplikasi dan situs web milik pemerintah daerah. "Serangan siber berdasarkan data dari Januari sampai akhir Juni mencapai 36 ribu. Mayoritas menyerang aplikasi dan website. Untungnya sistem keamanan kami masih cukup kuat. Firewall yang kami gunakan masih mampu menahan serangan tersebut, sehingga tidak sampai terjadi kebocoran," terangnya.

Ia menambahkan, sejauh ini Diskominfotik KBB terus memperkuat sistem keamanan siber untuk menghadapi berbagai potensi ancaman ke depan.

Menurutnya, keberadaan TTIS menjadi elemen vital dalam membangun kepercayaan publik terhadap layanan digital pemerintah. "Ini menunjukkan bahwa Pemkab Bandung Barat serius dalam menghadapi berbagai potensi ancaman siber. Kami telah menyiapkan langkah konkret, mulai dari deteksi dini, respons cepat, hingga pemulihan sistem jika terjadi serangan," tegasnya.

BACA JUGA: Nenek Masah Lansia asal Karawang Segera Miliki Rumah Layak Huni

Dirinya mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum dapat diverifikasi kebenarannya.

Ia memastikan, koordinasi dengan instansi terkait, termasuk Disdukcapil KBB dan lembaga keamanan siber nasional, terus dilakukan demi menjaga integritas dan keamanan data publik. "Warga tidak perlu panik. Kami akan terus bekerja maksimal agar data masyarakat tetap terlindungi dan layanan digital berjalan dengan aman," tandasnya.(wit/je/sep)


Berita Terkini