News

Dinkes Subang Temukan 2.689 Kasus Tuberkulosis, Penderita dari Anak-anak Hingga Dewasa

dr. Maxi

SUBANG-Kabupaten Subang turut berkontribusi terhadap tingginya kasus tuberkulosis atau TB di Provinsi Jawa Barat. Bahkan, sejak awal tahun 2024 ini saja, kasus TB di Kabupaten Subang menembus angka 2.689 kasus.

Dinas Kesehatan Kabupaten Subang mencatat sebanyak 2.689 kasus tuberkulosis atau TB ditemukan. Jumlah itu terhitung mulai awal tahun 2024 hingga Juni 2024.

Pada tahun 2023 lalu, kasus TB di Kabupaten Subang menembus angka 5.917 kasus. Dengan angka 5.917 kasus itu, capaian penemuan kasus TB di Kabupaten Subang ini sudah di atas 100 persen atau melebihi target dari perkiraan kasus sebanyak 5.227 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang dr. Maxi mengatakan, untuk mencegah penyebaran kasus TB di wilayah Kabupaten Subang, Dinkes harus bekerja keras untuk menemukan kasus TB. 

“Penemuan semua kasus TB tersebut merupakan kunci utama dalam penanggulangan TB. Upaya penanganan tentunya sudah tidak lagi didominasi oleh sarana kesehatan pemerintah saja, tapi sudah melibatkan sarana kesehatan swasta dengan program DPPM dan kolaborasi bersama sarana kesehatan pemerintah dan swasta sehingga kita bisa menemukan sebanyak-banyaknya kasus,” kata Maxi.

Adapun, lanjut Maxi, langkah lainnya untuk penanggulangan TB ini di antaranya keberhasilan pemberian pengobatan serta keberhasilan tuntasnya pengobatan selama enam bulan terus menerus. 

Di Kabupaten Subang, kasus TB ini ditemukan pada anak-anak hingga orang dewasa. Pasien diobati sampai sembuh dan ketiga adalah semua pasien yang ditangani dilaporkan.

“Terkait jenis TB, ada TB sensitif obat yang artinya masih mempan atau masih mampu diobati FDC. Ada juga TB yang resisten obat atau sudah kebal obat, yang harus diobati selama 2 tahun,” terangnya.

Sementara itu, enam daerah dengan beban TB tinggi di Provinsi Jawa Barat adalah Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kabupaten Bekasi, dan Kota Bekasi. 

Dengan tingginya data kasus tuberkulosis di Provinsi Jawa Barat itu, provinsi ini menjadi perhatian dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat atau USAID. (cdp/ysp)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua