News

Demi Keselamatan, Kemenag Imbau Jemaah Lansia Manfaatkan Rukshah Saat Ibadah Haji

Demi Keselamatan, Kemenag Imbau Jemaah Lansia Manfaatkan Rukshah Saat Ibadah Haji
Kemenag imbau kepada jemaah lansia untuk memanfaatkan rukshah selama beribadah haji. (Foto: laman resmi Kemenag RI)

PASUNDAN EKSPRES - Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau kepada jemaah lansia untuk memanfaatkan rukshah atau keringanan/kemudahan selama beribadah haji.

Dalam buku Tuntunan Manasik Haji dan Umrah Bagi Lansia yang diterbitkan Kementerian Agama, disebutkan sejumlah kemudahan (rukhsah) bagi jemaah lansia dalam menjalani rangkaian ibadah hajinya.

Kemudahan atau rukshah bagi jemaah lansia yang disebutkan antara lain melaksanakan salat di hotel atau masjid terdekat hotel.

"Pertama, salat di hotel atau masjid terdekat hotel. Salat bagi jemaah lansia, risiko tinggi dan disabilitas bisa dilakukan di mana saja di Tanah Haram baik di hotel atau di masjid terdekat. Mereka tetap mendapatkan keutamaan pahala salat sebagaimana di Masjidil Haram," ucap anggota Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda, dikutip dari laman resmi Kemenag, Rabu (29/5).

Widi menambahkan, kemudahan kedua bagi jemaah lansia adalah melontar jumrah. 

Hukum melontar jumrah adalah wajib, namun jemaah lansia dapat diwakilkan oleh orang lain. Apabila seseorang tidak melaksanakannya, maka dikenakan dam/fidyah. 

"Bagi jemaah lansia yang tidak mampu melaksanakan lontar jumrah dapat mewakikan pada orang lain, dengan syarat si wakil harus melempar atas nama dirinya terlebih dulu untuk masing masing dari ketiga jumrah," jelasnya.

Adapun, keringanan selanjutnya yaitu tawaf. Dia menjelaskan bahwa Tawaf Ifadhah merupakan salah satu rukun haji.

Jemaah lansia disarankan untuk memilih waktu yang strategis dan kondusif mengingat area tawaf penuh sesak oleh jemaah lain.

"Pelaksanaan tawaf tidak harus berjalan kaki. Boleh juga dengan naik kursi roda, digendong atau menggunakan skuter," imbuhnya.

Keempat, sai. Berdasarkan pendapat Mazhab Syafi’i, kata Widi, jemaah lansia boleh memilih bersa’i dengan jalan kaki, naik kursi roda atau skuter, sesuai situasi dan kondisinya saat itu. 

Jemaah lansia juga perlu mempertimbangkan tips Imam Al Nawawi yang menyatakan bahwa yang lebih utama adalah mencari waktu yang sepi untuk bersa’i.

"Jika suasana sangat ramai dan berdesak-desakan, lebih baik menjaga diri agar tidak sampai terdesak atau tersakiti oleh orang lain," pungkasnya.

Sementara itu, menurut data yang terangkum dalam Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT), tercatat sekitar 45 ribu atau 44.795 jemaah dengan usia 65 tahun ke atas pada musim haji 1445 H/2024.

Kemenag juga kembali mengusung semangat memberikan layanan terbaik bagi jemaah, khususnya bagi jemaah lansia dengan tagline Haji Ramah Lansia.

Tidak hanya itu, Kemenag juga memberikan layanan terbaik kepada jemaah disabilitas selama beribadah haji di Tanah Suci. (inm)

Berita Terkait