News

Agus Saepulah Tak Pernah Bermimpi Jadi Camat

Camat Tanjungsiang Agus Saepulah, SE.

SUBANG-Agus Saepulah SE, Pria berkelahiran 6 Mei 1970, kini menjabat sebagai Camat Tanjungsiang. Perjalanan hidupnya penuh dengan tantangan dan pengalaman berharga yang membentuk karakternya sebagai pemimpin. 

Agus berbagi cerita tentang latar belakang dan visinya untuk Kecamatan Tanjungsiang. Agus memulai karirnya sebagai tenaga kontrak pada tahun 2003. Ia mengakui masa lalunya cukup rumit, termasuk waktu kuliahnya yang hampir memakan waktu 12 tahun, dengan ijazah yang tidak diambil selama 3 tahun. 

"Alhamdulillah, seiring berjalannya waktu, Allah sudah mengatur perjalanan seseorang. Saya pun tidak pernah bermimpi menjadi camat," ucap Agus kepada Pasundan Ekspres pada Selasa, (6/8).

Perjalanan karir Agus di pemerintahan dimulai dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) pada tahun 2003-2004, kemudian pindah ke Dinas Kependudukan dan Keluarga Berencana (Disduk KB), dan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (BPMKB). 

Pada akhir 2017, ia pindah ke Kecamatan Tanjungsiang sebagai Kasi, lalu menjadi Sekretaris Camat (Sekmat) pada tahun 2019. Pada 2021, Agus pindah ke Dinas Lingkungan Hidup sebagai Kabid Tata Lingkungan sebelum akhirnya kembali lagi ke Tanjungsiang sebagai Camat.

Agus juga memiliki hobi berorganisasi yang menyebabkan keterlambatan dalam menyelesaikan pendidikan. "Saya terlambat kuliah karena terlalu asik berorganisasi, tapi alhamdulillah, karena mata kuliah sudah selesai, saya tidak terkena DO," katanya.

Selain aktif di organisasi, Agus juga suka berolahraga dan pernah menjabat sebagai ketua karang taruna di berbagai tingkatan, serta aktif dalam organisasi kemasyarakatan dan keagamaan.

Sebagai putra daerah Tanjungsiang, Agus membawa visi yang kuat untuk membangun kecamatan. 

"Saya mempunyai cita-cita untuk berkiprah dan memberikan jalan sehingga saya bisa menduduki jabatan camat hari ini. Perjalanan panjang yang cukup melelahkan, menjadi camat itu luar biasa untuk ukuran saya," jelasnya.

Agus memiliki visi untuk menjadikan Tanjungsiang sebagai kecamatan yang bersaing dan terdepan. Ia menyadari potensi dan tantangan yang dihadapi kecamatan perbatasan ini.

"Mimpi saya adalah mimpi masyarakat Tanjungsiang. Hari ini bagaimana Tanjungsiang menjadi yang rindang, religius, masyarakatnya indah, alamnya ditata, masyarakatnya damai," tambahnya.

Selama masa jabatannya, Agus telah membawa beberapa predikat untuk Tanjungsiang dan mengakui pentingnya gotong royong sebagai budaya warisan leluhur yang harus dilestarikan. 

"Gotong royong adalah budaya warisan leluhur orang Tanjungsiang yang harus kita lestarikan. Dengan gotong royong dan kebersamaan, alhamdulillah, 1 tahun setengah lebih Tanjungsiang mendapat beberapa predikat," tandasnya.

Agus juga menyoroti pentingnya Tanjungsiang sebagai pusat penyebaran Islam di Kabupaten Subang, dengan banyaknya pesantren dan pagelaran yang ada. "Tanjungsiang ini adalah sentranya penyebaran Islam di Kabupaten Subang," tutup Agus.(hdi/ysp)

 

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua