News

Harus Bonding dengan Daerah

Mohamad Fauzi  CEO Pasundan Ekspres Group
Mohamad Fauzi CEO Pasundan Ekspres Group

Oleh:

Mohamad Fauzi

CEO Pasundan Ekspres Group

 

ENAM BELAS TAHUN kini usia Harian Umum Pasundan Ekspres, 26 Maret 2024. Alhamdulillah wa syukrulillah. Mencapai usia ini bagi sebuah perusahaan media lokal di daerah bukan hal mudah dilakukan agar terus eksis dan memiliki peran strategis di medio post truth media. Sebab era ini adalah ancaman serius bagi kredibilitas informasi publik. 

Semasa Covid-19 lewat dan pasca ini, secara nasional menunjukkan gejala penurunan oplah sejumlah media nasional, regional dan lokal secara signifikan. Di wilayah edar kami masih adakah selain koran Pasundan Ekspres?

Ditambah lagi era media digital yang terus berlangsung mewarnai berbagai informasi publik. Media online berupa website atau portal berita berjumlah tidak kurang 42.000 lebih. Yang terverifikasi Dewan Pers sampai tahun 2023 sejumlah 1.711 perusahaan media. Dan 902 perusahaan media digital mendominasinya. Sedangkan untuk media cetak tercatat oleh Dewan Pers sejumlah 423. Dan sampai data terakhir yang saya dapatkan Dewan Pers memverifikasi 369 perusahaan media televisi, dan 17 perusahaan radio. 

Dari sejumlah media cetak pun dua tahun belakangan mengalami penurunan jumlah oplah cetak hingga 40% bahkan 50% dari sebelum boomingnya media digital. Tidak hanya turun oplah, juga terjadi penurunan atau pemotongan gaji karyawan untuk memenuhi biaya operasional media cetak yang sangat tinggi mulai dari harga kertas, tinta, jalur distribusi dan sirkulasi koran. Entah di masa mendatang 2025 yang rencananya PPN juga dari 11% naik jadi 12%. Sebab dengan 11% saja bahkan adanya tax amnesti pun hemat saya tidak bisa menarik rasio pajak secara signifikan.

Akankah koran, majalah, dan tabloid akan bisa bertahan? Secara nasional saya bisa memprediksi makin berat, makin susah dan makin terseok perusahaan media cetak.

Semua ada masanya, dan disitulah tantangannya. Harian Umum Pasundan Ekspres dengan sebaran Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang dan Bandung Raya tetap optimis. Sementara media cetak lain gulung tikar dan beredar terbatas.

Optimisme itu karena Pasundan Ekspres adalah produk berita lokal. Juga berita berjaringan nasional dalam wadah Disway Nasional Network (DNN). 

Koran yang terintegrasi kuat dengan lokal atau daerahnya yakinlah masih akan terus eksis. Apalagi media cetak itu juga memiliki banyak kelebihan dibanding online, apalagi media online yang asal terbit tanpa manajemen media yang baik. Guna memenuhi kebutuhan pembaca Pasundan Ekspres juga hadir dalam bentuk portal berita yang sudah diluncurkan; yakni http://www.pasundanekspres.id http://www.pasundan.jabarekspres.com http://www.pasundanekspres.co juga http://www.realitakita.com. 

Pasundan juga hadir berupa akun istagram Pasundan Ekspres, Tiktok Pasundan Ekspres, YouTube Pasundan Ekspres, fanpage Facebook Pasundan Ekspres dan X Pasundan Ekspres. Ya semua itu kebutuhan konferensi media.

Di tengah transisi media online, media cetak masih memberikan harapan. Setidaknya ini berdasarkan Word Press Frends Outlokk 2022-2023 yang dirilis WAN-IFRA (World Assiciation if News Publishers).

Dan jika pun dibandingkan dengan media online sekalipun, secara pendapatan media cetak tetap fundamental dalam pendapatan omset iklan. Media cetak koran secara fisik tudak membutuhkan kuota internet. Secara pengelihatan tidak menggangu mata karena radiasi. Bisa dibawa kemana saja dan dibaca dengan santai sambil minum kopi. 

Desa yang jaringan internetnya tidak stabil bagi pembaca koran tidak penting karena tetap mendapatkan informasi. Verifikasi berita yang panjang bagi sebuah media cetak koran tentu jauh lebih valid ketimbang media sosial yang masih marak dengan hoax, vedeo potongan atau mixing vedeo yang gak utuh yang jika tidak kita putus mata rantainya media macam ini bisa membuat desintegrasi bangsa. 

Ya saya katakan, koran yang terpercaya adalah produk atau karya jurnalistik dengan strtata paling tinggi.

Bagi para pelaku media, jurnalis yang terbiasa dengan sebuah otentitas dan karya terbaik masih berharap bisa bekerja di media cetak, namun terbentur dengan dinding tebal modal dan capital yang besar, berbiaya tinggi menjadikan tidak semua pelaku media meneruskan perusahaan media cetak.

Bagaimapun berita yang berkualitas akan bertumpu pada verifikasi. Proses ini tentu melibatkan banyak teknik untuk penggalian fakta dan data, pengujian kebenaran faktual, prioritas orisinalitas juga segmen lainnya. Ya semua memerlukan biaya yang tidak sedikit. 

Tantangan lain yang kita hadapi adalah menurunnya kualitas pemberitaan. Bisa jadi karena faktor adaptasi pengelola media massa yang berhadapan secara mekanikal dan algoritma digital. Mengelola media digital juga pengelola harus paham bagaimana menaikkan engagment dengan audien (pembaca), kerumitan pada proses diseminasi dan seterusnya. Yang pada akhirnya semua akan berburu bagaimana volume traffic atau klik naik demi merogoh iklan programatik yang dibidani platform digital. Baik media digital dan media massa cetak memiliki tantangannya juga peluangnya.

Catatannya adalah jangan hanya demi klik lalu menjadikan judul berita yang bombastis sementara isinya tidak rigit dan detail juga valid. Ingat untuk mendapatkan addsen pun dari media online itu saat ini sangat sulit. Konten harus original, haram menggunakan mesin trafik dan seterusnya. Kendati baru-baru ini telah dikeluarkan Perpres 32 Tahun 2024 tentang Publisher Right, tetap saja butuh perjuangan yang tak mudah.

Di penutup ini, saya ingin mengatakan bahwa media massa cetak atau sebut Pasundan Ekspres yang sudah menjadi media multi platform ini akan terus berusaha hadir dekat dan terintegral dengan lokal. Menyatu dengan daerahnya. Memberikan informasi yang tidak diberikan media lain. Hanya dengan inilah kunci media seperti Pasundan Ekspres akan terus eksis baik cetak dan digitalnya. 

Para pembaca atau publik yakinlah sampai sejauh ini Pasundan Ekspres tetap independen dengan motto Kritis, Dinamis dan Probisnis. Kami akan jauh dari propaganda dan berita bombastis apalagi jauh dari data dan fakta. Pers harus tetap menjadi filter informasi di tengah disrupsi media. Tetaplah mengacu kepada UU Pers No 40 Tahun 1999 dengan harapan semua pihak harus mensuport penegakkan UU ini. 

Kami akan selalu hadir yang terbaik untuk anda, demi berlangsungnya dinamisasi demokrasi, ikut serta mencerdaskan bangsa, bertumbuhnya sektor ekonomi dan majunya pembangunan daerah. Pasundan Ekspres harus bonding dengan publik di daerahnya. Pasundan Ekspres harus mampu menjadi media handling yang baik bagi semua pihak yang membutuhkannya. Selamat ulang tahun ke-16 Pasundan Ekspres. Jaya dan sukses selalu! (*)

 

Berita Terkait