SUBANG-Kejadian tragis menimpa seorang siswa yang mengikuti kegiatan kemah Pramuka di Subang. Siswa tersebut, yang diketahui memiliki riwayat penyakit jantung, tiba-tiba jatuh dan tidak sadarkan diri sebelum akhirnya meninggal dunia setelah dilarikan ke rumah sakit.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, dr. Maxi menjelaskan, bahwa insiden ini kemungkinan besar disebabkan oleh penyakit jantung bawaan yang diderita oleh siswa tersebut.
Menurut dr. Maxi, berdasarkan informasi dari pihak Puskesmas dan riwayat kesehatan yang dimiliki oleh siswa tersebut, diketahui bahwa anak ini memang memiliki riwayat penyakit jantung.
"Penyakit jantung ini ada banyak jenisnya dan penyebabnya bervariasi. Salah satu yang paling umum pada anak-anak adalah penyakit jantung bawaan, seperti bocor jantung,” terangnya saat diwawancara Pasundan Ekspres.
Bocor jantung, lanjutnya, adalah kondisi di mana terdapat celah pada septum yang memisahkan atrium dan ventrikel jantung. Celah ini menyebabkan darah yang seharusnya terpisah, bercampur, yang mengganggu fungsi normal jantung dan sering kali menyebabkan gejala pada penderitanya.
Selain bocor jantung, ada pula penyakit katup jantung yang umumnya diderita oleh anak-anak sejak lahir.
"Penyakit katup ini juga bisa berbahaya jika tidak terdeteksi dan ditangani sejak dini," terangnya.
Maxi menjelaskan, jenis penyakit jantung lainnya yang lebih umum ditemukan pada orang dewasa, namun juga bisa diderita oleh anak-anak, termasuk jantung koroner, yang sering kali berkaitan dengan kondisi seperti hipertensi dan diabetes. Juga, ada penyakit yang menyerang otot jantung, dikenal sebagai jantung bengkak, yang dapat menyebabkan gejala seperti pembengkakan kaki.
"Selain itu, gangguan pada sistem kelistrikan jantung juga bisa menyebabkan irama jantung tidak teratur, yang pada akhirnya bisa berujung pada kondisi yang fatal," jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mendeteksi dan mengelola penyakit jantung sejak dini, terutama pada anak-anak yang memiliki riwayat atau gejala yang mencurigakan.
"Kejadian ini harus menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya perhatian terhadap kesehatan jantung, khususnya pada anak-anak," pungkasnya. (cdp)