SUBANG-BUMD PT Subang Energi Abadi (SEA) berencana untuk kembali mengembangkan Jaringan Gas (Jargas) mandiri pada tahun ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Operasional BUMD PT Subang Energi Abadi Ahmad Mudofir kepada Pasundan Ekspres, Selasa (10/9).
Dia mengatakan, jargas merupakan program pemerintah yang awalnya untuk mengurangi subsidi LPG. "Karena di Indonesia ini sumber gas alamnya banyak, itu menjadi salah satu alternatif mengurangi subsidi LPG," ucapnya.
Ia mengatakan, Kabupaten Subang pertama mendapatkan alokasi Jargas pada tahun 2013 yang dibangunkan melalui APBN sebanyak 4000 sambungan rumah.
"Akan tetapi, Jargas tersebut, baru termanfaat setelah empat tahun berikutnya, yaitu di bulan Maret 2017. Itu meliputi Kecamatan Pagaden Barat dan Kecamatan Subang, karena itu yang paling dekat dengan Stasiun Pengumpul Pertamina," ucapnya.
Selanjutnya, Mudofir mengatakan Subang kembali mendapatkan alokasi Jargas pada tahun 2021 sebanyak 5.888 sambungan rumah.
"Totalnya sampai hari ini, kami mengelola sesuai dengan penugasan dari Pertamina adalah sebanyak 9.888 sambungan rumah," ucapnya.
Meskipun demikian, dari 9.888 sambungan rumah tersebut tidak semuanya aktif.
"Per hari ini, yang aktif itu sekitar 6.313 sambungan rumah," ucapnya.
Hal tersebut disebabkan beberapa faktor, diantaranya masih ada warga yang menunggak pembayaran, sehingga PT SEA sebagai yang mendapatkan penugasan dari Pertamina harus melakukan penyegelan atau pencabutan.
Selain itu, juga terdapat Jargas yang sudah rusak sehingga tidak bisa digunakan oleh masyarakat.
Ke depannya, untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat, PT SEA berencana untuk mengembangkan Jargas mandiri dengan merangkul mitra.
"Karena Subang belum ada alokasi lagi dari APBN, makanya kita berencana di tahun 2024 ini untuk mengembangkan Jargas mandiri. Artinya semua biaya infrastruktur jaringan pipanya itu kita yang akan bangun dengan menggandeng mitra. Jadi kita yang berinvestasi," ucapnya.(fsh/ysp)