PASUNDAN EKSPRES- Kurma, buah yang tidak hanya lezat tetapi juga memiliki makna religius yang mendalam bagi umat Islam, sering kali menjadi pilihan utama ketika berbuka puasa.
Rasulullah sendiri menyukai kurma, terutama jenis Ajwa, yang menjadi buah favoritnya. Namun, belakangan ini muncul kekhawatiran terkait asal-usul kurma yang beredar di pasaran, khususnya yang berasal dari Israel.
Berbagai informasi muncul bahwa memakan kurma dari Israel dianggap haram. Namun, penting bagi kita untuk memahami bahwa bukanlah kurma itu sendiri yang diharamkan, melainkan dampak ekonomis yang mendukung Israel dengan membeli kurma dari produsen tertentu yang berbasis di sana.
Beberapa merek kurma yang perlu dihindari karena mendukung Israel antara lain King Solomon, Urban Flatter, dan Stardads. Namun, di Indonesia sendiri, ada beberapa merek kurma yang aman untuk dikonsumsi, seperti Palm Fruit dan Barari Dead Crown Golden.
Penting untuk memeriksa nama merek kurma sebelum membeli, untuk memastikan bahwa kita tidak secara tidak sengaja mendukung entitas yang merugikan Palestina.
Meskipun memerlukan sedikit usaha tambahan, memeriksa asal-usul dan merek kurma sebelum membelinya adalah langkah yang penting.
Hal ini tidak hanya untuk memastikan kehalalan konsumsi kita, tetapi juga untuk memberikan dukungan kepada saudara-saudara kita di Palestina, agar mereka tidak terus-menerus dijajah.
Dalam menyikapi masalah ini, penting untuk memperhatikan aspek agama dan kemanusiaan. Rasulullah mengajarkan kita untuk berbuat baik kepada sesama dan memilih yang halal dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam memilih makanan yang kita konsumsi.
Maka, saat berbuka puasa, selain menikmati kelezatan kurma, mari juga memperhatikan asal-usulnya serta dampak ekonomis dari pembeliannya.
Dengan demikian, kita dapat berkontribusi dalam menjaga keberlangsungan kehidupan saudara-saudara kita di Palestina, sambil tetap menjaga kehalalan konsumsi kita sebagai umat Muslim.