News

Padi di Subang Akan Dipanen Bulan Maret

Padi di Subang
PERTANIAN: Pegawai dari Dinas Pertanian Subang saat monitoring lahan pesawahan yang siap panen, beberapa waktu lalu. CINDY DESITA PUTRI/PASUNDAN EKSPRES

SUBANG-Menanggapi harga beras, kemudian cabe merah, dan telor ayam yang mengalami kenaikan, Tim Penanganan Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Subang memastikan  stok kebutuhan pokok tersebut aman. 

"Harganya memang merangkak naik, namun stok kami pastikan aman," kata Kabid Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Kabupaten Subang, Sulaeman Sidik kepada Pasundan Ekspres, Kamis (29/2).

Adapun kenaikan harga, dia menyebut lantaran beberapa bulan lalu sempat diserang oleh El Nino, sehingga adanya kemunduran jadwal tanam, dan terlambat panen.

"Memang selaku tim teknis kami dari Dinas Pertanian mengakui kelonjakan harga ini perlu diantisipasi," terangnya.

Dia mengatakan, Pemda Subang secara konkret telah melakukan antisipasi kenaikan harga dengan menggelar operasi pasar. 

"Namun tidak usah khawatir dengan stok bahan pokok, karena pada Maret ini sudah akan panen. Pasti ketersedian tercukupi," tegasnya. 

Kelompok tani di Pabuaran dan Cibogo dari data yang dimilikinya juga akan segera panen di pertengahan Maret ini, dengan total luasan sawah 100 hektare. 

"Stok aman, lompatan harga itu karena sekarang semakin menipis, tapi mulai Maret ada panen pasti stabil lagi," pungkasnya.

Sebelumnya, Pj Bupati Subang menjelaskan inflasi di Subang pada bulan Januari lalu mencapai 4,89 persen, atau hampir 4,90 persen dan salah satu komoditas penyumbang inflasi adalah beras. 

Dia merasa heran, karena meskipun Subang dikenal sebagai sentra produksi beras Lumbung nomor 3 di Jawa Barat, namun beras medium dari Subang tidak tersedia di pasar, dan beras premium yang tersedia di toko-toko besar harganya jauh di atas harga standar.

Dr Imran menjelaskan, untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah Kabupaten Subang melakukan operasi pasar dan intervensi pasar. Operasi pasar dilakukan untuk mengetahui jalur distribusi dan harga barang-barang kebutuhan pokok. 

Kemudian, intervensi pasar dilakukan dengan melakukan bazar pangan murah. Bazar ini melibatkan UMKM, minimarket, dan Bulog. Harga beras dan minyak goreng yang disediakan di bazar ini di bawah harga pasar biasa. 

Dr. Imran menegaskan, Pemerintah Kabupaten Subang akan terus memantau harga kebutuhan pokok setiap hari dan melakukan operasi pasar dan intervensi pasar secara rutin sampai harga kebutuhan pokok masyarakat mulai stabil. 

Pemerintah juga akan memberikan sanksi kepada distributor atau agen yang nakal. Diharapkan dengan tindakan ini, harga kebutuhan pokokdi Subang akan kembali turun dan masyarakat dapat memperoleh kebutuhan pokoknya dengan mudah.(cdp/ysp)

 

Berita Terkait