SUBANG-Penjabat (Pj) Bupati Subang, Dr. Drs. Imran, turun langsung ke RSUD Subang untuk menjenguk AR (9), siswa kelas 3 SD asal Kecamatan Blanakan yang menjadi korban dugaan kekerasan oleh tiga kakak kelasnya.
Korban yang kini dirawat intensif di ruang ICU RSUD Subang masih dalam kondisi koma sejak dilarikan ke rumah sakit pada Kamis (21/11). Pj Bupati Imran menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas insiden tersebut.
“Sangat mengiris hati saya sebagai orang tua melihat anak seusia ini mengalami kekerasan di lingkungan sekolah. Kejadian ini sangat menyedihkan, dan saya harapkan menjadi yang terakhir terjadi di Kabupaten Subang,” ungkapnya.
Sebagai bentuk dukungan kepada keluarga korban, Pj Bupati memberikan bantuan uang tunai dan berjanji akan mengawal penanganan kasus ini hingga tuntas. Ia juga menegaskan komitmen pemerintah untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Imran berharap tidak ada lagi kekerasan terhadap siswa di Kabupaten Subang.
“Saya harapkan ini kasus yang terakhir terjadi,” tegas Imran.
Diberitakan sebelumnya, menurut keterangan keluarga, AR sempat mengeluhkan sakit kepala parah disertai muntah-muntah sebelum akhirnya tidak sadarkan diri.
Sebelum kejadian, korban mengaku kepada orang tuanya bahwa ia dipukul oleh tiga kakak kelasnya yang berinisial M, D, dan O. Ketiga pelaku yang diduga berasal dari kelas 4 dan 5 itu melakukan kekerasan saat jam istirahat karena korban menolak memberikan uang.
“Kejadiannya pas jam istirahat. AR dipukul karena tidak mau memberikan uang kepada ketiga temannya ini,” ujar Sarti, salah satu anggota keluarga korban. (cdp)