PASUNDAN EKSPRES - Bus pariwisata PO Trans Putera Fajar yang mengangkut siswa dari SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di Ciater, Subang, Jawa Barat pada tanggal 11 Mei 2024. Bus tersebut telah mengalami perubahan kepemilikan sejak sebelumnya. Siapakah pemilik pertamanya?
Dalam berbagai laporan di media sosial, diketahui bahwa pemilik asli bus dengan sasis Hino tersebut adalah PO Siliwangi Antar Nusa (SAN). Direktur Utama PT SAN Putra Sejahtera, Kurnia Lesani Adnan, mengonfirmasi kebenaran informasi tersebut.
"Ya, pemilik asli bus tersebut adalah PO SAN. Kami telah menjual bus itu kepada Jaya Guna Hage pada tahun 2022," ungkap Kurnia Lesani Adnan.
BACA JUGA:Catat dan Laporkan! Ini 30 Jenis Praktik Pungli yang Umum Terjadi di Sekolah
Setelah berpindah kepemilikan ke Jaya Guna Hage, bus tersebut mengalami peremajaan bodi dari bodi Laksana Discovery awal menjadi bodi model 'Adiputro' jenis SHD (super high decker).
Lebih lanjut, Kurnia Lesani Adnan menyebutkan bahwa sebelum dijual ke PT Jaya Guna Hage, bus tersebut telah digunakan untuk berbagai layanan transportasi. "Antara tahun 2006 hingga 2009, bus digunakan oleh Chevron, kemudian dari tahun 2010 hingga 2019, bus melayani AKAP Pekanbaru-Tulungagung," tambah Kurnia Lesani Adnan.
Sebelumnya telah dilaporkan bahwa bus pariwisata Trans Putera Fajar yang membawa siswa dari SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di Kecamatan Ciater, Subang, Jawa Barat pada hari Sabtu, 11 Mei 2024.
Kecelakaan ini menyebabkan 11 orang tewas, 12 orang mengalami luka berat, dan 20 orang mengalami luka ringan.
Dugaan sementara terkait penyebab kecelakaan adalah rem blong. Sopir bus pariwisata PO Trans Putera Fajar diketahui sempat melakukan perbaikan pada sistem pengereman bus saat berada di lokasi istirahat.
Seperti yang dikutip dari detikOto pada Senin 13 Mei 2024, melalui aplikasi Mitra Darat yang dimiliki oleh Kementerian Perhubungan, diketahui bahwa data bus dengan nomor pelat AD 7524 OG tersebut tidak terdaftar dalam Sistem Informasi Perizinan Online Angkutan dan Multimoda (Spionam).
Selain itu, uji berkala terakhir pada bus tersebut dilakukan pada tanggal 6 Juni 2023 dengan nomor SRUT 551. Uji berkala ini telah kedaluwarsa sejak tanggal 6 Desember 2023.
Pemilik bus tersebut saat ini adalah Jaya Guna Hage. Informasi tambahan mencantumkan bahwa sasis yang digunakan adalah sasis Hino tipe AK1JRKA yang diproduksi pada tahun 2006. Dengan demikian, pada tahun 2024 ini, usia sasis tersebut sudah mencapai 18 tahun.
(hil/hil)