SUBANG-Peter William Hofland namanya cukup dikenal di Subang. Dia dikenal sebagai pengusaha perkebunan pada masanya. Patungnya pun sampai sekarang ada di Museum Subang.
Dosen Pendidikan Sejarah Institut Pangeran Dharma Kusuma Anggi A. Junaedi menjelaskan, patung Peter William Hofland sempat dipindahkan. "Awalnya ada di depan Big House. Ada dalam kompleks Alun-alun sekarang. Sekitar abad ke-20 dipindah ke Societeit (sekarang Museum Subang, red)," ucapnya kepada Pasundan Ekspres, Rabu (5/6).
Ia mengatakan, sebenarnya patung Hofland tersebut ada dua. "Iya, ada dua, satu di depan Big House, satu di makam," ucapnya.
Anggi mengatakan, dibangunnya patung tersebut merupakan sebagai bentuk penghargaan P. W. Hofland oleh Pemerintah Hindia Belanda yang telah berkontribusi bagi pendapatan negara.
"Patung itu dibuat oleh pemerintah Hindia Belanda dalam rangka memberikan penghargaan kepada P. W. Hofland. Hofland dianggap telah memberikan kontribusi yang besar bagi pendapatan negara lewat kebun kopinya. Karena besarnya jasa Hofland maka pemerintah memberinya gelar 'The Lion', serta membuatkan patung untuknya," ucapnya.
Namun, patung tersebut akhirnya dihancurkan dan saat ini ada di museum merupakan patung Hofland yang asalnya bertempat di makam.
"Informasi dari keturunan Hofland, patung yang di depan Societeit dihancurkan karena konflik internal. Sementara yang sekarang ada di museum merupakan patung yang di makam. Adapun yang di makam adalah replika," ucapnya.
Ia mengatakan, Hofland merupakan seorang pengusaha perkebunan di Subang. "Hofland merupakan pengusaha. Ia membeli tanah Subang dari beberapa pemilik, termasuk adiknya. Hingga akhirnya ia menguasai penuh tanah P & T (Pamanoekan en Tjiasem Landen) atau Subang sampai dengan meninggal tahun 1872," ucapnya.
Ia mengatakan, Salah satu keberhasilan Hofland adalah membangun perkebunan kopi di seluruh Subang dengan produksi kopi yang melimpah.
"Jumlah produksi kopi Subang sangat banyak. Sebagian dijual ke pemerintah dan sebagian lagi kemungkinan dijual ke pasar internasional. Makanya di patung tersebut ada karung kopi di belakangnya," ucapnya.
Sepeninggal Hofland, jumlah produksi kopi terus meningkat dan dikelola anak-anaknya. Bahkan, pada tahun 1888 jumlah produksi kopi lebih besar dari Priangan.
"Produksi Subang 356.000 ton kopi, sementara Priangan 170.000 ton kopi," ucapnya.
Hofland juga merupakan orang yang memindahkan pemerintah P & T dari Tenggeragung ke Kota Subang.
"Hofland juga yang memindahkan pusat pemerintahan P & T dari Tenggeragung ke Kota Subang sekarang," ucapnya.(fsh/ysp)