PASUNDAN EKSPRES - Terdapat cerita unik di balik lolosnya salah satu wakil Indonesia pada Olimpiade Paris 2024, Azzahra Permatahani dari cabor renang.
Seperti apa cerita untuk nan mengesankan dari atlet renang yang telah mengukir banyak prestasi tersebut?
Pada awal tahun 2024, Azzahra Permatahani fokus untuk meraih prestasi di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON).
Namun, pada saat-saat terakhir, ia justru berhasil lolos ke Olimpiade Paris 2024.
BACA JUGA:Apriyani Rahayu/Siti Fadia Latihan Tanding Bareng Ganda Putri Prancis Jelang Olimpiade Paris 2024
BACA JUGA:Jadwal Lengkap Olimpiade Paris 2024 untuk Semua Cabor, Ada Indonesia Main di Hari Pertama
Prestasi Azzahra Permatahani
Azzahra Permatahani, yang kini berusia 22 tahun, mencatatkan dirinya sebagai "pemegang rekor nasional" dan "Olympian" di profil akun media sosial Instagram miliknya.
Pada tahun 2019, ketika usianya masih 17 tahun, Azzahra berhasil mencatat rekor nasional dalam ajang "Jakarta Open Swimming Championship" di Stadion Akuatik GBK.
kompetisi yang berlangsung pada 26-28 September tersebut, ia memecahkan dua rekor nasional, salah satunya adalah rekor nomor 200 meter gaya dada dengan catatan waktu 2 menit 32,22 detik.
BACA JUGA:Update Hasil Drawing Bulu Tangkis Olimpiade Paris 2024: Ganda Campuran Berjumlah 15 Pasangan
Bukan hanya itu saja!
Azzahra juga memiliki status yang kuat sebagai seorang "Olympian".
Di usianya yang menginjak 19 tahun, ia mewakili Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 yang diselenggarakan pada tahun 2021.
Meskipun tidak berhasil lolos dari fase kualifikasi nomor 400 meter gaya ganti, ia mencatat waktu 4 menit 54,54 detik.
Kini, Azzahra bersiap untuk penampilannya yang kedua di Olimpiade, bersama Joe Aditya Kurniawan sebagai perwakilan renang Indonesia di Olimpiade Paris 2024.
BACA JUGA:Hasil Drawing Olimpiade Paris 2024 Rugikan Jonatan Christie, PBSI Ajukan Protes ke BWF
Kelolosan Azzahra Permatahani
Azzahra dan Joe berhasil lolos ke Olimpiade Paris 2024 melalui jalur Universality Place.
Untuk teman-teman yang masih belum familiar, Universality Place itu sebuah sistem kualifikasi yang memungkinkan Komite Olimpiade Nasional (NOC) mengirimkan satu atlet putra dan putri berperingkat tertinggi untuk berpartisipasi di Olimpiade jika tidak ada atlet yang lolos dari negara tersebut.
Kelolosan Azzahra diumumkan kurang dari sebulan sebelum pembukaan Olimpiade Paris 2024.
"Sebenarnya, tahun ini tidak ada target untuk Olimpiade sama sekali, karena tahun ini pasti targetnya PON," ungkap Azzahra dikutip dari Kompas.
"Cuma di menit-menit terakhir, sekitar dua minggu yang lalu kalau nggak salah, saya dikabari kalau ternyata poin saya adalah yang tertinggi. Jadi, saya yang dikirim," sambungnya.
Azzahra Permatahani dituntut untuk memaksimalkan persiapannya menuju Olimpiade Paris 2024. (pm)