Opini

Salat tapi Belum Bertaubat

opini

Oleh
Drs.Priyono,MSi (Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Prof.DR.Suwarno,MSi (Guru Besar Geografi Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Purwokerto)

Sholat merupakan ibadah yang istimewa dibanding ibadah yang lain. Pernyataan tersebut didasarkan pada hal hal sbb : 1. Sholat merupakan salah satu rukun islam yang tidak boleh ditinggalkan meskipun pelakunya dalam keadaan safar (bepergian jauh)  hingga sakit.   Barang siapa yang meninggalkan sholat, kelak di hari kiamat akan mendapat siksa amat pedih.  QS Al-Muddatsir ayat 42-44  menyatakan bahwa orang yang meninggalkan sholat akan dimasukkan dalam neraka saqar. Bahkan disebuah hadits yang sangat panjang yang menceritakan siksaan bagi orang yang meninggalkan sholat yakni kepalanya pecah karena lemparan batu. Disamping itu sholat dijamin Allah dapat mencegah perbuatan jahat dan mungkar sesuai dengan firmanNya dalam QS Al-Ankabut ayat 45, tentu saja sholat dilakukan  dengan cara yang benar dan sesuai syar’i. Dalam terminologi disebutkan menegakkan sholat bukan mengerjakan sholat. 3. Sholat menjadi satu satunya ibadah yang perintahnya langsung dari Allah dengan memanggil Muhammad saat peristiwa Isra’Miraj dan dalam prosesi itu Rosul mendapat pengalaman spiritual yang berharga dan dapat bertemu dengan para Rosul. 4.Sholat adalah tiang agama maka barang siapa mendirikan sholat berarti ia menegakkan agama (HR Baihaqi).

Betapa pentingnya fungsi sholat sehingga banyak umat Islam yang melaksanakan dengan sungguh sungguh, tetapi tak sedikit umat Islam yang belum melaksanakan sholat. Hasil Survai Indonesia Moslem Report tahun 2019 menunjukkan bahwa dari 87 persen jumlah penduduk Indonesia yang muslim hanya 38,9 % darinya yang menunaikan sholat. Jika dirinci lebih spesifik maka didapatkan informasi sbb : Umat Islam yang di Indonesia yang sudah menunaikan sholat 5 waktu dan selalu berjamaah baru mencapai angka 2 % saja. Data ini bisa dimaknai bahwa secara kuantitas umat Islam besar tapi secara kualitas masih kecil. Ini dapat dilihat dari hadist yang menyatakan bahwa di masa yang akan datang umat islam itu jumlahnya banyak akan tetapi seperti buih di lautan.

Disamping itu umat Islam juga belum menjalankan perintah agama secara sempurna, pada hal bekal yang paling bagus saat kita meninggal dunia adalah taqwa artimya menjalankan perintahnya dan meninggalkan larangannya. 

Jika kita cermati dalam Al Qur’an banyak ditemukan perintah menegakkan sholat bukan mengerjakan sholat, yang selama ini banyak dilakukan oleh umat Islam sehingga belum banyak berdampak pada perilaku mereka. Ada yang masih berkata bohong, sumpah palsu, ingkar janji, pelecehan seksual dan sejenisnya sampai perbuatan melanggar hukum seperti korupsi, kolusi dan nepotisme.  Data Transparancy International ketika merilis angka korupsi beberapa tahun yang lalu di Berlin, Jerman menunjukkan bahwa peringkat indonesia pada Indeks Korupsi adalah 107 dari 174 dari negara yang diperiksa.

Oleh karena itu sholat harus dilaksanakan dengan benar, mulai dari persiapannya ketika mengambil air wudlu, tempat sholat yang suci, rukun dan syaratnya, bacaannya, arti bacaan, tumakninahnya, kemudian ketepatan waktunya hingga kelengkapan sholat wajib dan sunatnya agar mencapai kesempurnaan.

Selama proses dalam sholat itu belum dipahami dengan benar maka sangat mungkin sholatnya belum bisa berdampak secara significant terhadap perilaku pelakunya. Maka Allahpun menyindir dalam firmanNya QS Al-Ma,un ayat 4-5 bahwa Maka celakalah orang yang sholat yaitu orang yang lalai dalam sholatnya. Lalai seperti yang terungkap dalam prosesi di atas.

Batas antara seorang yang beriman dan orang kafir adalah sholat. Orang beriman balasannya surge, akan tetapi orang kafir balasannya adalah neraka. Kafir artinya tertutup artinya hatinya tertutup oleh keimanan, orang islam bisa dikatakan sebagai kafir bila hatinya tertutup oleh Syariah islam. Orang islam yang perilakunya tercela seperti perilaku korupsi, menyogok, dll, ini dapat dikatakan seorang yang kafir. Banyak koruptor di Indonesia yang beragama islam, mereka mungkin juga menjalankan sholat lima waktu, akan tetapi masih berbuat korupsi. Orang islam yang sholat lima waktu masih mau korupsi itu dapat dikatakan bahwa sholatnya belum dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. 

Kesimpulannya bahwa ada hubungan yang erat antara kualitas sholat yang dilakukan sesorang dengan dampak yang ditimbulkan akibat ibadah sholat. Jika kualitas sholatnya tidak baik maka berdampak pada akhlak dan perilaku yang tidak baik pula dan sebaliknya. Karena dalam menegakkan sholat tidak hanya berupa gerakan fisik mulai takbir hingga salam , akan tetapi diikuti dengan gerakan hati untuk bisa memahami gerakan fisik sehingga hatinya memberi roh untu bisa memperbaiki akhlak pelakunya.Oleh karena betapa pentingnya kualitas sholat dilihat dari kekhusyukannya. Mari kita bermuhasabah terhadap sholat yang telah kita laksanakan selama ini agar ada perubahan paradigma dari mengerjakan sholat menjadi menegakkan sholat, ada perubahan paradigma sholat yang hanya lahiriah berubah menjadi sholat yang lahiriah dan batiniah sehingga memberi makna terhadap perubahan perilaku yang baik.(*)

Tag :
Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua