Oleh :
Aziz Akbar Mukasyaf, S.Hut., M.Sc., Ph.D. dan
Drs.Priyono,MSi
(Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Dalam dinamika kehidupan modern yang semakin mengutamakan kemajuan teknologi dan urbanisasi, pesan Islam tentang pentingnya menjaga alam dan tanaman tetap relevan dan menginspirasi. Tanaman, sebagai bagian integral dari ciptaan Allah SWT, tidak hanya memberikan keindahan visual dan manfaat ekologis, tetapi juga mengandung makna spiritual serta nilai-nilai moral yang mendalam.
Menurut Al-Qur’an, alam merupakan tanda kebesaran Sang Pencipta. Dalam QS. Al-An’am [6]: 141, Allah mengingatkan umat manusia untuk bersyukur atas aneka ragam buah-buahan dan tanaman yang diciptakan-Nya, sekaligus menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana. Ayat ini tidak hanya mengajak untuk menikmati hasil alam, tetapi juga untuk tidak berlebihan, sebagai bentuk penghargaan atas karunia yang diberikan oleh Allah. Pesan tersebut mengajarkan keseimbangan antara mengambil manfaat dan menjaga kelestarian lingkungan.
Lebih jauh, ayat dalam QS. Al-Anbiya [21]: 30 mengingatkan bahwa segala sesuatu di alam semesta, termasuk tanaman, merupakan manifestasi rahmat Allah. Proses tumbuhnya tanaman melalui air, sinar matahari, dan upaya alam menunjukkan betapa sistem ciptaan Allah teratur dan penuh hikmah. Setiap benih yang ditanam dan setiap pohon yang tumbuh adalah simbol dari harapan, pertumbuhan, dan keberlanjutan yang dianugerahkan kepada umat manusia.
Tidak hanya melalui ayat suci, Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya menjaga alam dalam hadits-hadits shohih. Salah satu hadits riwayat Tirmidzi menyebutkan bahwa menanam tanaman atau pohon yang manfaatnya dinikmati oleh makhluk lain akan terus mendatangkan pahala bagi penanamnya sebagai sedekah jariyah. Ajaran ini memberikan motivasi bagi setiap individu untuk aktif menjaga dan melestarikan alam, karena amal yang dilakukan hari ini akan terus mengalir pahalanya bahkan setelah kehidupan di dunia usai.
Dari perspektif sosial, aktivitas menanam tanaman juga mengandung pesan tentang keadilan dan kepedulian terhadap sesama. Melalui kegiatan berkebun atau penghijauan lingkungan, masyarakat diajak untuk bekerja sama, saling mendukung, dan menjaga keseimbangan ekosistem. Konsep kekhalifahan dalam Islam menekankan bahwa manusia merupakan pengurus bumi yang memiliki tanggung jawab untuk menjaga serta mengelola sumber daya alam dengan penuh kebijaksanaan. Ayat dalam QS. Al-A’raf [7]: 31 pun mengingatkan agar umat manusia tidak berlebihan dalam menikmati nikmat dunia, melainkan selalu menjaga keseimbangan dalam setiap aspek kehidupan.
Lebih dari sekadar upaya konservasi, tanaman mengajarkan kita tentang siklus kehidupan yang penuh dinamika. Proses dari benih hingga tumbuh menjadi pohon yang berbuah mengandung pelajaran tentang kesabaran, kerja keras, dan keikhlasan. Setiap fase pertumbuhan mengingatkan kita bahwa dalam hidup, setiap ujian dan tantangan memiliki waktu tersendiri untuk menghasilkan buah kebaikan, asalkan kita tetap bersabar dan ikhlas menjalani setiap proses.
Dengan demikian, pemahaman tentang tanaman dalam perspektif Islam bukan hanya sekadar kajian teologis, melainkan juga sebuah panggilan untuk mewujudkan keseimbangan dan keadilan dalam kehidupan sehari-hari. Di tengah tantangan lingkungan global, pesan Islam tentang pelestarian alam mengajak kita untuk merenungi, bersyukur, dan aktif mengambil peran dalam menjaga keberlangsungan bumi. Melalui setiap tindakan kecil seperti menanam pohon atau merawat taman, setiap individu dapat menjadi bagian dari upaya besar menjaga anugerah alam yang telah Allah berikan kepada umat manusia.
Menanam pohon tidak hanya bermanfaat bagi manusia , akan tetapi juga machluk penghuni bumi lainnya. Dalam konteks melestarikan lingkungan sebuah pohon yang tertanam di bumi dapat menghasilkan oksigen untuk bernafas bagi machluk hidup, rumah bagi burung utk kemudian berkembang biak, sebagai perindang, juga media untuk merespakan air sehingga mengurangi resikao bencana banjir karena mereduksi volume air permukaan. Daun yang sudah kering bisa menjadi humus dan penyubur tanaman. Masih banyak manfaat lain yang bisa kita petik arti sebuah pohon.
Dalam era modern ini, marilah kita kembali meneladani ajaran Al-Qur’an dan sunnah Nabi SAW dengan mengintegrasikan nilai-nilai kepedulian lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, tidak hanya akan tercipta lingkungan yang lebih sehat dan lestari, tetapi juga terwujudnya nilai-nilai spiritual yang menguatkan ikatan antara manusia dan Sang Pencipta. Artikel ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan pengingat bahwa setiap tindakan kecil untuk alam memiliki makna yang besar dan abadi. Lakukan mulai yang kecil, mulai sekaranga juga tapi besar manfaatnya.
Manusia yang baik adalah yang bisa mmemberi manfaat bagi manusia dan machluk hidup lainnya, demikian Rosul mengajarkan. Sesuai fitrahnya, manusia diciptakan ke muka bumi untuk memakmurkan sekaligus memanage bumi agar tetap lestari bukan merusakknya.(*)