Opini

Potensi Pariwisata Pantai Sadranan, Gunung Kidul

opini

Oleh

1.Drs.Priyono,MSi (Dosen pada Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta)

2.Imam Budi Mulyono,SSi (Guru Geografi SMUN 3 Pemalang)

 

Pantai Sadranan merupakan pantai favorit sekelas pantai Indrayanti, Sili, Pok tungga dan Baron serta Kukup, yang punya daya tarik  atau atraksi menarik sehingga banyak kunjungan wisatawan. Hamparan pasir putih yang menghiasi permukaan pantai yang merupakan hasil proses dari tiga daya alami yaitu ombak, angin, dan hasil sedimen yang dibawa oleh beberapa sungai dan mengalir di muaranya.  Sedimen pasir putih tersebut merupakan hasil erosi yang mengikis batu gamping sepanjang sungai. Pantai ini memiliki profil yang unik karena mendekati pantai, kemiringan lerengnya kecil atau hampir datar sehingga menjadi daya tarik wisatawan untuk mandi, bermain di air  dan naik perahu kecil kapasitas 4 orang yang telah disediakan oleh managemen pantai. Jadi wisatawan tidak hanya menikmati pemandangan yang ada tetapi aktif menjemput pemandangan, ini jadi nilai lebih atraksi alami pantai Sadranan.

Atraksi yang ditampilkan pantai cukup berdefferiensi mulai  dari permainan di hamparan pasir putih, naik perahu, berenang di saat air laut surut, yang biasanya terjadi pada sore hari sampai hampir matahari terbenam kemudian air pasang mulai maghrib hingga malam, kemudian surut lagi dan mulai pasang lagi mulai pagi hingga jelang sore. Fluktuasinya teratur dan bisa diamati ritmenya sehingga kapan mau bermain air, bisa ditentukan. Daya tarik penangkap wisatawan sekaligus daya tarik penahan wisatawan saling sinergis sehingga wisatawan betah tinggal di lokasi obyek , inilah salah satu kelebihan yang dimiliki pantai Sadranan. Keterkaitan antar obyek juga mendukung karena di sepanjang pantai Sadranan yang berjarak dekat terdapat pantai Sili, Drini, dst sehingga paket wisata ini menjadikan wisatawan bisa melihat view atau atraksi alam yang beda. Adanya paket wisata dalam perspektif geografi , dukungan pengembangan potensi eksternal pantai ini sangat memadai.

Dukungan yang lain adalah aksesibilitas menuju lokasi sangat bagus dari berbagai kota baik Yogya, Klaten dan Solo. Potensi eksternal ini sangat memperlancar arus wisatawan menuju obyek wisata , lebih lebih akses jalan lebar beraspal dan lurus sudah menyambung antara Jawa Timur dan DIY. Jalan di tengah bukit yang pemandangannya bukit gamping serta vegetasi penyubur di kiri kanan jalan menambah selera menikmati perjalanan yang panjang. Topografi karst atau topografi yang batuannya dominan gamping sangat unik karena di dalamnya banyak bentukan unik yang jadi obyek wisata alami yang langka  seperti bentukan goa kapur, sungai bawah tanah, stalaktit dan staklakmit serta fenomena lain yang sangat asing. Dukungan obyek wisata ini juga menjadi daya tarik wisatawan terutama terdapat dia daerah Pacitan, dukungan obyek wisata sangat significan.

Fasilitas penunjang obyek yang menyertai atraksi utama juga sudah tersedia, mulai rumah makan yang beraneka makanan termasuk warung khusus menyediakan hasil laut, penginapan dengan harga yang sama dengan hotel berbintang 2 atau  3, bangunan atau lapak untuk menikmati ombak pantai selatan yang berjajar dari barat hingga timur,dll, bahkan ada home stay yang dibangun di tepi pantai menghadap Samudra luas. Fasilitas pelengkap juga tersedia yaitu tempat parkir, toilet dan toko cendera mata . Semakin tinggi potensi obyek yang dimiliki baik potensi internal maupun eksternal menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung menikmati keindahan alam dan akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat sekitarnya. Harga tiket dan parkir juga terjangkau dan bisa dilihat pada informasi online di Google.

Masyarakat yang mendirikan lapak, rumah makan dan tempat penginapan adalah mereka adalah penduduk setempat yang mendapat rekomendasi dari keraton Nayogyokarto dengan status hak sewa yang waktunya cukup lama . Kesejahteraan mereka akan sangat tergantungan banyak sedikitnya kunjungan wisatawan yang memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan. Biasanya pada hari sabtu minggu dan hari libur sekolah serta tahun baru, mereka bisa mengeruk keuntungan yang maksimal karena disamping banyak wisatawan , ditambah harga yang dinaikkan pada hari tersebut. Sebagai gambaran , jika selama 7 hari pada tahun baru , ada 10 kamar dan per kamar ber ac dengan tarif rp 300.000 ribu , maka uang masuk sudah rp 3 juta.

Kegiatan pariwisata tidak bisa berdiri sendiri maka harus ditopang dengan memiliki potensi internal maupun eksternal yan lain dan selanjutkan akan berdampak pada berkembangnya sektor lain secara otomatis misalnya jasa transportasi, perhotelan, makanan, jasa yang lain yang relevan seperti cindera mata, tukang pijat, tukang foto profesional. Inilah esensi pengembangan obyek wisata yang sebenarnya, yang akhirnya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya yang dulu berharap pada sektor pertanian tanah kering yang minim penghasilan.

Berita Terkait